19👽

316 29 0
                                    

19. Kafe amora


Shanna berjalan santai turun dari mobil hitamnya. Menentang paper bag berwarna putih, yang entah apa isinya. Gadis itu mengetuk pintu besar yang berada dihadapannya.

Tak ada sahutan shanna beralih menekan bell yang berada didekat pintu.

Ceklek

Pintu terbuka lebar, meperlihatkan bitter dengan kaos oblongnya. Cowok itu tersenyum lebar. "siapa ini?". Tanyanya menggoda.

Shanna cengengesan. "pakett!"

Bitter merangkul bahu gadis itu, "asiap". Menutup pintu rumahnya kembali.

"bunda kemana?" tanya shanna sambil melihat sekeliling dalam rumah cowok itu.

"bunda sama ayah". Jawab cowok itu. "mau ke acara nikahan anak temennya katanya."

Shanna ber 'oh ria' lalu duduk disofa ketika bitter menyuruhny a untuk duduk. "nih". Ujarnya sambil memberikan paper bag yang sedari tadi ia jinjing.

Bitter mengernyit sambil menerimanya. "apanih?", ujarnya sambil membuka isi paper bag itu.

"itu, cake".

"heran, tiap kesini bawa ginian". Ujar cowok itu, lalu menaruh paper bag dimeja. "udah sembuh total?". Tanyanya sambil menaruh punggung tangannya dikening cewek itu.

Shanna mengangguk sambil tersenyum.
"udah makan?" tanya bitt.

Shanna menggeleng pelan. "gak laper"

Cowok itu langsung melemparkan tatapan tajam. "makan sekarang!"

"ini udah malem!".

"ya gak papa! Makann ya?"

Shanna tetap menggeleng. "gamau! Jangan maksa!"

"makan g-" ucapan cowok itu terpotong ketika tiba tiba bel rumahnya berbunyi. "bentar". Ujarnya beranjak untuk melihat siapa yang datang.

Bitt langsung mengernyit terkejut ketika melihat siapa orang yang sekarang tengah berada dihadapannya. Gadis itu tersenyum lebarr sambil melambaikan sebelah tangannya. "haii sayang!". Sapanya tak tahu malu.

"ngapain lo?". Tanya bitter sarkastik.

Karin-gadis itu menyodorkan paper bag berwarna putih yang sedari tadi berada digenggamannya. "ini! Aku bawain kamu sesuatu"

Bitt menepis kasar. "gak butuh". Tukasnya "udah sana pergi!"

Karin. ekspresi gadis itu terlihat tidak putus asa. "tapi ini kesukaan kami lho!"

"masa bodo!". Bitt hendak menutup namun shanna tiba tiba datang menghampiri. "kenapa?" tanya gadis itu, lalu membuka pintunya kembali. Bitter hanya pasrah ketika melihat shanna sudah menatap gadis itu heran.

Karin terlihat kaget dan tidak suka dengan kehadiran gadis itu. "lo siapa?" tanya karin ketus. "ngapain dirumah bitt"

Shanna yang tadinya menampangkan ekspresi bingung kini merubuh ekspersinya jadi kesal. "elo yang siapa anjir. Dateng dateng kerumah cowok gue!"

Karin melototkan matanya tak terima. "apa?, cowok lo?". Gadis itu terkekeh. "jangan mimpi, bitt cowok gue!"

"heh heh! Apaan si lo!". Sela bitter tidak ingin terjadi kesalah pahaman kembali. "lo gila! Udah sana pergi"

Karin mengambil lengan bitt. "bitt, kamu masih gak mau maapin aku?" tanyanya, mendengus ketika bitt mengehempaskan genggamannya.

"gila nih!" desis shanna. "jangan bikin masalah deh!"

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang