39👽

188 27 3
                                    

39. Kangen

Shanna menatap kosong kedepan. Lagi dan lagi dirinya mendatangi rumah cowok itu, bitter tidak ada. Bahkan dirinya sudah ke apartemennya, namun cowok itu juga tidak ada disana.

Shanna menunduk menyandarkan keningnya ke stir. "salah gue apa sebenernya?" tanya shanna pada dirinya sendiri. "harusnya lo bilang, bukan ngehindar kaya gini bit...."

Bahkan ponsel cowok itu sudah tidak aktip selama beberapa hari ini?

***

"serius nanya? Lo mau kaya gini terus?" Tanya dust.

Saat ini bitter memang pergi kemarkas, karna dia menduga bahwa teman temannya sedang tidak ada disini. Namun ternyata dugaannya salah, bahkan semua temannya berada disini.

Bitter diam saja enggan menjawab. "kenapa lo kaya bocah?" tanya dust memancing emosi temannya itu. "gak biasa lo kaya gitu?"

"kalo ada masalah sama dia bilang, jangan ngilang" lanjutnya.

Bitter menoleh kearah dust. "dia bahkan pura pura gak tau sama yang udah dia lakuin ke gue"

"lo gak bisa nyimpulin bitt, siapa tau shanna dijebak"

Bitter terkekeh miris. "dijebak apanya?" tanyanya. "dijebak kok dia kaya fine fine aja bales pelukan cowok sialan itu"

"dari dulu gue udah nyangka. Dia cuma main main aja sama gue"

Stardust menoleh dulu kearah semua sahabatnya yang sekarang sedang heboh bercanda.

Menoleh kembali kepada cowok itu. "lo kenapa langsung asal nyimpulin?" sarkas stardust. "jelas jelas dia bucin banget sama lo"

Lagi lagi bitter terkekeh. "pencitraan"

"lo gak percaya sama dia?" tanya dust memandang intens orang disampingnya. "gue aja yang bukan pacarnya bisa liat dari matanya. Kalo shanna bener bener cinta sama lo"

Bitter diam saja, tidak peduli.

"lo harus selesain bitt" stardust menepuk bahu sahabatnya itu sebelum beranjak keluar menghampiri sahabatnya yang kini sedang melakukan acara bakar bakaran. Bukan bakar bakaran rumah lho yaaa.

***

Shanna menidurkan tubuhnya disofa. Sejak kemarin napsu makannya menjadi hilang, dan itu membuat tubuhnya terasa sangat lemas.

Gadis itu meraih ponselnya, menghubungi orang yang paling ia cintai dalam hidupnya.

Papah. Shanna butuh papahnya.

"pah?" panggil shanna lemas.

"kamu sakit?" tanya papah to the point.

"nggak. Papah gak ada niatan kebandung apa?"

"jawab papah dulu. Kamu sakit?"

"nggak" dusta shanna.

"itu suara kamu lemes kenapa?"

"aku lagi puasa" shanna berusaha tertawa kecil.

"boong" papah adalah tipe tipe orang yang sangat susah dibohongi. "papah belum bisa kesana, tapi papah bakal jemput kamu. Papah tau kamu lagi gak sehat kan? Jangan bikin khawatir"

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang