10👽

371 30 1
                                    

10.ketemu maykid
.
.
.
.
.
.
.

"heh shanna bangun!"  shanna menggeliat, mengucek matanya. Gadis itu melihat teman temannya sedang berdiri sambil berkacak pinggang.

"apasih?" shanna mendudukan dirinya. Mengumpulkan setengah kesadarannya. "ganggu banget!"

Wina geleng geleng tak habis pikir. "ayo sekolah! Ini udah hampir siang!"

Shanna mengerutkan keningnya. "tumben lo semua kerumah gue ngajakin sekolah?"

"emang gak boleh?" sinis vita. Shanna berdecak. "rahma mana?"

"gak tau, Gak liat dari tadi" jawab bila.

Shanna segera beranjak kekamar mandi. Sementara teman temannya sudah menunggu sambil duduk duduk disofa panjang yang berada dikamar.

"eh?" sentak keempat gadis itu ketika melihat rahma masuk sambil menentang dua pelastik putih.

Rahma nyengir. "Eh"

"lo kapan kesini rah?" tanya wina tersenyum sambil mengampiri gadis itu, lalu keduanya bersalaman.

"tiga hari yang lalu". Jawab rahma sambil bersalaman dengan ketiga gadis itu.

"lo mau sekolah disini?" tanya mia. Rahma menggeleng.

"lah? Kenapa?" bila ikut ikutan bertanya. vita yang sebelumnya tidak pernah bertemu dengan rahma hanya diam, karna keduanya belum saling mengenal.

"gak dibolehin sama ibu"

Keempat gadis itu ber'oh ria'

Beberapa saat shanna sudah keluar dengan handuk mininya. Dengan santai gadis itu memakai seragamnya didepan sahabat sahabatnya. sementara kelima sahabatnya hanya acuh, sambil mengobrol.

***

"dua dua dua"

"yang bener dong kamu retdi!"

Shanna yang sedari sudah kelelahan memprotes. "PAK KAPAN SELESAI NYA SI? DARI TADI DUA MULU PERASAAN!" teriak gadis itu. Sudah hampir setengah jam guru olahraga itu menghitung jumlah push up yang dilakukan anak muridnya, namun sedari tadi itungannya gak naik naik.

King yang sedari tadi pokus mendengarkan materi dari pak hendi menoleh. karna kelas cowok itu dan shanna jadwal jam olahraganya sama. Maka dari itu setiap minggu king slalu mendapatkan info tentang geng nya shanna untuk digibahkan kepada teman temannya.

"udah kamu diem aja. Jangan bantah kalo guru ngajar!" tukas pak nanang dengan wajah sangarnya.

Shanna dan keempat sahabatnya mendengus. Andai saja guru olahraga mereka sama dengan kelas sebelah, tampan baik udah gitu sexi pula. Gak akan mumet deh shanna lama lama dilapangan juga. Inimah apa? Bukannya ganteng atau sexi, malah dapet yang modelan pak nanang. Kan kesel!

"dua dua dua"

"astagfirullah pakk! Dari tadi dua dua mulu perasaann. Bapak dulu belajar matematik gak sih?" teriak salah satu murid cowok. Semua teman kelasnya bersorak setuju.

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang