21👽

284 27 1
                                    


21. Ibu dan bunda

"coba nunduk". Shanna agak kesusahan mengobati luka yang berada dikepala bitter. Cowok itu lagi lagi mengeluh.

"sakit shan". Ujarnya lalu mendongakan kepalanya lagi membuat shanna berdecak cape. "udah sembuh ini"

"bohong!". Shanna beralih mengobati luka yang berada disudut bibir cowok itu. "mending rambutnya botakin aja bit". Ujarnya masih pokus memberikan betadine. Bitt melotot tak terima. "enak aja"

"dari pada lukanya susah diobatin?!". Gadis itu menaruh kotak p3k disamping. "emang mau kedokter?"

Bitt menggeleng. "ya gak dibotakin juga!" kesalnya.

Shanna menghela napas, berdiri menyimpan p3k itu ketempat semula. Lalu kembali duduk disofa, melirik bitter yang sedang bercermin melihat luka lukanya. "lagian kenapa sih pake acara berantem segala?". Shanna langsung ciut ketika bitt menatapnya tajam. Gadis itu tersadar ini ulahnya. "iya iya maaf!". Ujarnya dengan nada sedikit kesal.

Bitt kembali bercermin, membuat shanna mencibir pelan.

"shan". Panggil bitt membuat shanna menoleh. "apa?"

Bitter menaruh kembali cermin kecil itu, lalu menidurkan kepalanya dipaha cewek itu, membuat shanna tersentak kaget. "gue cemburu". Ujarnya sebelum mengambil tangan gadis itu lalu diusapkan kekepalanya.

Shanna menahan senyum, lalu mengusap rambut cowok itu. Hai kibo!

...

"ini siapa?". Shanna terus memandangi poto yang baru saja dirnya lihat dikamar bitter. Bitter yang sedang menaruh handuk menoleh, sebentar. "itu ibu". Jawabnya.

Shanna mengerutkan keningnya. "ibu?".

"iya".

"bunda maksud lo?". Tanya cewek itu. Bitt menggeleng lalu menghampiri. "ibu kandung gue itu"

"hah? Gimana maksud nya. Gue gangerti?".

"itu almarhumah, ibu gue". Ujar cowok itu masih santai. "bunda kan. Bunda tiri gue". Shanna langsung menoleh kearah cowok itu dengan hati mencelos.

"jadi maksudnya?". Shanna melirihh lama. "sorry" cicitnya tidak mau lagi bertanya lebih jauh.

Bitter hanya tersenyum, lalu mengusap rambut cewek itu. "apaan si". Decaknya "lo berhak tau"

Shanna melipat bibirnya. "lo pasti sedih banget ya?". Tanyanya dengan suara kecil.
Bitter terkekeh pelan. "awal ibu gue pergi. Pastinya sedih lah"

"sorry". Cicit shanna. "sorry udah nanya hal gak sepantes itu"

"gapapa shannaa. Tanpa lo nanya juga gue udah ada niatan kasi tau". Ujar cowok itu, nada bicaranya masih terdengar santai. "tapi itu gak penting juga sih, buat dibahas"

"ibu lo gak penting?".

Bitter melirik lama. "penting banget lah anjir". Sentaknya. "orang paling gue cintai didunia ini. Bahkan sampe sekarang gue masih gak ikhlas bunda ninggalin gue". Imbuhnya membuat shanna terdiam dengan dada sesak.

Gadis itu langsung memeluk bitter dari samping. "gausah dilanjutin".

Bitter tertawa kecil.

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang