28👽

268 25 0
                                    

28. Malam jum'at nih



Hari ini bitter dan shanna sedang berada disebuah mall yang berada dikota bandung. Keduanya sedang membeli alat alat penting untuk dibawa keacara camping yang akan dilakukan lusa.

"apalagi?" tanya bitter sambil mendorong trolinya yang berisi camilan untuk dibawa nanti.

"hoodie gue cuma ada du-"

"punya gue aja" potong bitter. "hoodie gue banyak lo bisa pake". Shanna jadi mengulum senyum.

"iya dehhh" katanya. "tapi gue pengen yang depannya ada tulisan bitterlove nya ya?"

Bitter jadi mengangguk, mengacak rambut gadis itu. "mau semuanya juga boleh"

Shanna masih tersenyum. "gue laper" katanya, membuat bitter jadi menoleh kembali.

"makan dulu"

***

"tadinya gue seneng bangett mau adain acara camping lagi". Bitter setia mendengarkan cerita shanna yang sedari tadi tidak ada habisnya. "tapi pas pak aidan nyuruh gue buat jadi panitia, gue jadi males kan"

Bitter mengulas senyum. "jadi anak osis harusnya lo" ujarnya membuat shanna yang sedang mengunyah terhenti. "kenapa emang?"

"yaa jadi anak osis tuh kaya dipandang guru guru" ujar cowok itu. "adek kelas juga pada hormat, lo gak mau apa kaya gitu?"

Shanna menelan makanannya, berdecak. Mengapa omongan bitter jadi terdengar seperti bocah kali ini? "gaperlu jadi osis buat dipandang jirr" tukasnya. "buktinya gue yang gak pernah ikut eskul apa apa dipandang pandang aja tuh. Guru guru pada tau sama gue, adek kelas juga pada hormat" crocosnya.

Bitter jadi terdiam, apa yang dikatakan shanna memang benar. Dia bahkan sering mendengar nama shanna disebut sebut kala datang kesekolah indirajaya.

"iya. Abisin dulu tuh makanannya" suruhnya. Merasa malu dengan jawaban shanna.

Shanna menunduk kembali menyuapkan makanannya, bitter hanya memandang ke objek lain, menunggu gadis itu menyelesaikan makannya.

"bitt"

Bitter menoleh. "udah?" tanyanya yang diangguki shanna. "pulang" ajak gadis itu.

Bitter berdiri, berjalan terlebih dahulu, lalu membayar makanannya. Shanna memilih menunggu dimobil saja.

👽👽👽

"hallo nay?"

"shan pembayaran buat camping ada dielo kan separuhnya?"

"iya emang kenapa?"

"besok lo anterin kerumah gue bisa?"

"sabi, emang harus langsung dikasih? Bukannya kata pak aidan pas udah hari-h aja?"

"gue juga ga tau. Pokonya suruh kumpulin aja"


"okedehh"

Sambungan terputus shanna merebahkan tubuhnya dikasur, menatap langit langit kamarnya. Gak enak juga jadi orang sibuk.

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang