59👽

243 27 38
                                    

59. Bitter kembali semua akan baik baik saja.




Setelah pertengkarannya tadi dimarkas kecil. Bitter akhirnya mencoba untuk datang kerumah shanna.

Cowok itu sangat sangat merasa bersalah kepada gadisnya. Ia sadar keputusannya sangat salah.

Setelah ini apa?

Shanna akan menerimanya untuk datang lagi dikehidupannya? Memberi kehangatan dan perlindungan terhadap gadis itu.

Bitter melangkah pelan. Masuk kedalam rumah besar itu. Sebelah tangannya sudah diperban akibat gelas kaca tadi.

Cowok itu menghela napas panjang sebelum melewati pintu.

Nyatanya dia memang lemah...

Lemah akan gadisnya...

Bitter melanjutkan langkahnya. Mendengar suara bising diarah dapur. Bitter melangkah melewati kamar shanna, menemui mama gita terlebih dahulu.

"assalamualaikum"

Mama gita yang sedang sibuk memasak jadi menoleh. Langsung terdiam kaku detik itu juga.

Tangannya jadi tremor.

Berlebihan memang. Tapi...

"b-biter..." katanya pelan.

Bitter mencium tangan mama gita. Langsung terisak tak tahan. "maapin bitter ma..." lirihnya, masih mencium tangan wanita paru baya itu. "m-maap"

Mama gita ikut terisak. Mengapa hatinya melemah saat ini?

Apakah anak gadisnya akan kembali berbahagia setelah kedatangan laki laki ini?

"nakk...." lirih mama gita. Mengusap kepala cowok itu. "t-temuin shanna yah??" pintanya.

Bitter mendongak, langsung mengangguk. "mama... Mama kamu juga ada disini"

Bitter lagi lagi mengangguk. Mama memberinya isyarat supaya langsung menemui gadis itu.

Bitter melangkah cepat menuju kamar shanna yang sempat ia lewati tadi.

Memutar knop pintu berwarna coklat itu. Bitter langsung diam mematung melihat shanna sedang dalam rengkuhan seorang wanita paru baya.

Shanna langsung mendongak keambang pintu.  Diam saat itu juga.

"shan...." panggil bitter sangat pelan. Hampir tak terdengar.

Shanna perlahan melepaskan pelukannya dari bunda yang saat ini juga sama sedang bengong sepertinya.

Bibir shanna bergetar. Tidak tahan untuk tidak melanjutkan tangisnya lagi.

Gadis itu perlahan melangkah keambang pintu, mendekati bitter yang sudah tersenyum dengan airmata yang sedari tadi mengalir.

Shanna sedikit sedikit mencepatkan langkahnya. Berdiri tepat dihadapan bitter.

Mengangkat sebelah tangannya. Mengusap rahang cowok itu dengan tatapan sendu.

Plak

Shanna menampar keras rahang cowok itu. Masih tidak menyangka apa yang dilihatnya sekarang.

Menatap nanar wajah bitter selama beberapa detik.

Setelahnya shanna menangis kejar. "bitter!!!!...."

Shanna menumbruk tubuh cowok itu saat itu juga. Memeluknya begitu erat.

Bunda yang menyaksikan itu mengulas senyum ikut bahagia.

Putranya telah kembali...

"bitterrrrr!!!!" shanna menangis sesegukan.

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang