24👽

272 24 0
                                    

24. Gak romantis anaknya.

--------
___________




Senyum shanna merekah lebar ketika melihat pemadangan didepannya. Begitu indah, bintang bintang yang sangat jelas nampak disini lampu kota berwarna warni terlihat diatas sini.

Baru kali ini dirinya melihat hal seindah ini. setelah bitter.

"ayo, ngapain diem mulu kaya patung". Ajak bitter sambil megandeng lengan gadis itu.

Bitt menyuruh shanna untuk duduk dilesehan dirumput hijau ini. Menikmati indahnya kota diatas sini.

Bitter membawa gadis itu ketempat favorite nya sejak masa SMA dulu. Tempat yang tidak pernah didatangi oleh siapapun selain dirinya dan teman temannya.

"indah kan?" tanyanya, menoleh kearah shanna yang sedari tadi tak melepaskan pandangannya kesekelilingnya. Shanna mengangguk cepat.

"suka?"

"suka bangettt!"

Bitter tersenyum, memperhatikan wajah cantik shanna dari samping. Cowok itu jadi berdecak baru menyadari penampilan shanna yang sedikit terbuka. "ngapain pake baju kaya gitu?" tanyanya kembali dengan air muka dingin.

Shanna jadi menoleh, melihat kepenampilannya sendiri. Tidak ada yang aneh. "emang kenapa?"

Bitter melepaskan hoodie hitam kebesarannya, lalu memakaikan kepada gadis itu. Menyisakan kaos senada dengan hoodienya, yang bertangan pendek.

Shanna terdiam pasrah.

"dingin. Nanti lo sakit"

Gadis itu langsung memegang dadanya. Jantungnya berdegup kencang.

"t-tapi lo?". Shanna melihat penampilan bitter sekarang. Hanya kaos lengan pendek berwarna hitam yang melekat ditubuhnya.

"makannya jangan pake kaya gitu" kesal cowok itu. "kasian kan sama gue harus relain hoodie gue buat lo"

Shanna jadi memberengut kesal. "gajadi romantis kan!"

Mendengar itu bitter langsung menahan senyumnya. Cowok itu berdecak, rencananya untuk bersikap cuek jadi gagal.

Bitter jadi menarik lengan shanna, membawa kepangkuannya, mengelus punggung tangan gadis itu. Shanna jadi menoleh kembali, melihat bitter yang sudah pokus pada pemandangan didepan.

Gadis itu mengulas senyum tipis, sekarang pokusnya bukan kepemandangan disini. Melainkan kepada cowok itu.

"bitt?"

"hmmm"

"gue sayang lo"

Bitter menoleh, manatap shanna dalam dengan alis berkerut. "k-kenapa?" tanya shanna gugup.

Bitter jadi mengulum senyum. "udah berapa kali lo bilang itu terus?"

"biarin!". Decak shanna jadi kesal.

Bitter tertawa gemas. Menarik gadis itu lalu merangkulnya dari samping. Shanna hanya mengerucutkan bibirnya kesal.

"sebenernya kita apa sih bit?". Tanya shanna.

"apa apanya?"

"yaa-udahlah lupain aja" kesal shanna. "gak peka" desisnya pelan.

Bitter tertawa. "pacaran kalo lo mau" ujar cowok itu santai.

Shanna terdiam, memandang bitter dengan cengo.

"mau gakk?"

"apa?"

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang