33👽

241 28 2
                                    

33. Canggung

Sesudah melaksanakan acara berjama'ah kini anak sa tengah duduk mengobrol bersama pak aidan. Guru itu sangat friendly dan mudah akrab denga muridnya, apalagi angkatan bitter. Tidak ada yang tidak tahu dengan guru muda tampan itu.

Saat tengah asik mengobrol pak hendi datang menghampiri.

"shaka sama gemine mana?" tanyanya.

Shaka dan gemine spontan mengangkat tangan. "apa pak?"

"kamu, bukannya bantuin anak osis cariin kayu bakar"

Gemine dan shaka lempar pandang sebentar, menoleh kembali pada guru tua itu. "lahh saya kira udah nyari dari siang pakk" ucap gemine.

"iyaa udahh, tapi masih kurangg"

Kedua cowok itu berdecak, lalu beranjak. Sebagai teman yang baik stardust dan dewa ikut membantu.

Sementara yang lainnya diam saja, toh untuk apa repot repot kalo tidak disuruh.

Pak hendi kembali melangkah, menjauh dari sana.

"kingblack kemana?" tanya pak aidan.

Bitter melirik guru itu. "gak tau" jawabnya.

Guru itu menghela napas. Setelah kepergian empat murid asiknya sekarang jadi garing. Binwood pun hilang entah kemana.

"bapak mau ke anak osis dulu" pamitnya. Maykid dan bitter mengangguk saja sebagai jawaban.

Tersisa dua cowok pendiam. Hening langsung menyelimuti.

"lo bakal ikut acara nanti malem?" bitter memulai obrolan. Tumben sekali.

Maykid menoleh sekilas sebelum menjawab. "hm"

"kalo lo?"

Bitt mengangguk. "ikut" balas cowok itu.

Semenjak bitter tahu sahabatnya menyukai shanna, sekarang mengobrol saja rasanya sangat canggung. Apalagi keduanya sangat tidak suka berinteraksi lebih dulu, atau mengobrol banyak. Jika semua sahabatnya ada tidak akan seperti ini.

Bitter tidak menyesal tidak ikut mencari kayu bakar. Lebih baik disini, tidak brisik.  Jika dirinya ikut yang ada hanya mendengar ocehan dua makhluk laknat.

"gimana hubungan lo sama shanna?"

Bitter melirik lama, lalu memandang lagi kedepan. "baik"

Maykid nampak terkekeh. "lo tau bitt? Gue sampe sekarang masih sakit hati" ungkap cowok itu to the point.

Bitter mengangkat sebelah ujung bibirnya. "tau" balas cowok itu santai. "siapa yang gak sakit liat orang yang kita suka, malah sama sahabat sendiri"

"gue masih benci sama lo sebenernya." ucap maykid, namun nada bicaranya enjoy.

"ya, gue maklumin"

"boleh gue hajar lo?" tanya maykid.

Bitter menoleh, lalu tersenyum sambil mengangguk santai.

"sekarang?"

Bitter mengangguk. "hm"

"brutal gak nih?"

"boleh"

Bugh

Semua orang yang berada disana seketika menoleh, terkejut mendapati bitter sudah tersungkar sambil mengusap sudut bibirnya yang sobek.

Tadi mereka baik baik saja? Tapi kenapa tiba tiba?....

Anak anak yang sedang melakukan aktivitas seketika melangkah hampir mendekat

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang