"Bibir kamu ... bikin aku ketagihan, Jo," bisik Jeffrey.Jeffrey makin mendekat dengan gerakan pelan. Sedikit lagi bibir cowok itu akan benar-benar bersentuhan dengan bibir Joana.
"Komplek perumahan Seruni No. 141," kata Joana tiba-tiba.
"Really?"
Joana melirik Jeffrey sinis. Membuat Jeffrey terkekeh pelan sama seperti tadi.
Jeffrey sedikit menjaga jarak dengan Joana. "Jadi, nggak mau dicium?" tanya Jeffrey.
Joana mendorong Jeffrey supaya menjauh darinya.
"Dasar pervert! Penjahat kelamin!" maki Joana.
Cewek itu benerin tatatan rambutnya yang agak berantakan gara-gara terpojok ulah Jeffrey. Sekarang dia juga lagi misuh-misuh di dalam hatinya karena udah kasih tau alamat rumahnya ke Jeffrey. Kan nyebelin.
Dapat julukan penjahat kelamin ternyata nggak bikin Jeffrey tersinggung atau marah. Justru sekarang cowok itu lagi masang senyum manisnya. Saking manisnya Joana sampai nggak percaya kalau malam itu dia terlibat kecelakaan sama Jeffrey.
Kalau lagi senyum begini Jeffrey nggak keliatan mesumnya. Cowok itu justru keliatan polos macam laki-laki nggak berdosa. Padahal nyatanya dosanya berjibun.
"Ngapain liatin gue?" tanya Joana.
Sejak tadi Jeffrey emang lagi liatin Joana dan belum menjalankan mobilnya. Membuat Joana makin gregetan aja.
"Kamu cantik," kata Jeffrey.
"Udah tau," jawab Joana cuek.
Tangan Jeffrey tergerak lagi buat ngusap kepala Joana gemas. Baru setelah itu dia melajukan mobilnya menuju rumah Joana.
"Kamu tinggal sendiri?" tanya Jeffrey sambil fokus sama jalan raya.
"Hmm."
"Nggak ada niat buat nyari temen serumah?"
Alis Joana terangkat sebelah. "Maksud lo?"
Aneh-aneh aja. Ngapain juga Joana repot-repot nyari temen serumah? Kan dari awal dia beli rumah juga karena pengin tinggal sendiri.
"Ya, temen serumah biar nggak kesepian. Kalo mau aku siap jadi temen serumah kamu. Terus sekalian nanti kita nikah deh."
"Lo sinting?"
Joana makin nggak paham sama arah pembicaraan cowok ini. Sumpah! Rasanya Joana pengin menenggelamkan kepala Jeffrey ke empangnya koh Winar, ketua RT di kompleknya saking gregetannya Joana sama Jeffrey.
"Jo, aku serius," ucap Jeffrey setelah Joana mengabaikannya.
Joana menatap Jeffrey sekilas. "Serius apa? Hah?"
"Serius pengen ngajak kamu nikah. Btw, kemarin malem aku keluarinnya di dalam."
"WHAT?!!"
*****
Mobil Jeffrey berhenti tepat di depan rumah Joana. Tanpa menunggu lama Joana pun turun dari mobil.
Cewek itu udah mau buka pagar rumahnya tapi tiba-tiba nggak jadi karena dengar Jeffrey yang keluar dari mobil.Joana berbalik buat liat Jeffrey. "Ngapain turun?"
"Mau liat kamu masuk rumah," jawab Jeffrey sambil senyum manis dan membuat lesung pipinya muncul.
Lesung pipi Jeffrey sebenarnya membuat Joana salah fokus sejak tadi. Tapi sebisa mungkin Joana berusaha bersikap tenang. Nggak lucu kalau tiba-tiba dia nyamperin Jeffrey dan nguyel-uyel pipinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/259391098-288-k849431.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days With J
FanficJoana tidak akan menikah. Joana akan menghabiskan seumur hidupnya dengan melajang. Tapi insiden malam itu malah membuat Joana terjebak dengan Jeffrey, laki-laki yang terobsesi ingin menjadikannya pasangan hidup. Joana sudah menolak Jeffrey tapi Jeff...