Extra Chapter 2

9K 512 58
                                    

Guys, seperti biasa. Promosi bentar, ya. Jangan lupa mampir ke cerita baru aku. Ceritanya ringan, terselip sepercik humor, eaaak!! Juga ada romance-nya. Pokoknya dijamin nggak akan ngebosenin. Makanya mampir sekarang. Baca, vote dan komen. Pokoknya ramaikan, ya. Hehehe.

 Hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Aww!! Aduh!! Ampun, Ma!!"

"Kamu tuh!! Nggak sabaran banget, sih?!"

Punggung dan kepala Jeffrey mendadak beralih peran jadi samsak untuk Mamanya. Pasalnya sudah lebih dari 5 menit wanita itu memukuli punggung dan kepala Jeffrey seusai membawa Joana ke rumah sakit dan mendengar penjelasan dokter mengenai status Joana yang ternyata tengah hamil usia 2 minggu.

Srak!!

"Ma, sakit! Aduh!!"

"Rambut J rontok semua, Ma!!"

Anna nggak mengindahkan pekikan tersiksa dari Jeffrey. Justru kini dia makin menguatkan jambakannya. Sampai-sampai beberapa helai rambut Jeffrey jatuh ke lantai koridor rumah sakit. Ya, Anna memang semenyeramkan itu ketika sedang kalap.

"Kamu tuh!! Bisa-bisanya udah--"

"Ma, stop!!" tukas Jeffrey.

"Apa?!" sahut Anna seraya melayangkan tatapan sengitnya.

Jeffrey kembali menciut. Dia tersenyum lebar untuk membujuk Anna agar berhenti menganiaya dirinya. Lagipula kalau Jeffrey pikir-pikir harusnya sekarang Anna bahagia dan berterima kasih pada Jeffrey karena dia berhasil memberikan cucu untuk Anna.

"Ma, harusnya Mama itu seneng. Kan bakalan dapet cucu dari J sama Nana," ujar Jeffrey.

"Seneng? Seneng matamu!! Mama seneng tapi kasian Nana. Liat? Dia sampe pingsan gitu gara-gara kamu," celoteh Anna.

"Gara-gara kamu Nana sampe harus diboyong ke rumah sakit padahal resepsi belum selesai. Dia jadi nggak bisa nikmatin resepsi pernikahannya sendiri. Emang dasar kamu itu, ya!!"

Anna makin meledakkan amarahnya. Lantas Jeffrey selaku anak yang baik dan berbudi luhur memilih diam. Dia senantiasa menyimak segala ocehan Anna yang tertuju untuknya.

Bagi Jeffrey tak masalah jika sekarang dia kena marah Anna. Yang penting mulai hari ini dia akan jadi calon ayah.

Manjur juga benih gue. Batin Jeffrey seraya tersenyum lebar.

Plak!!

Untuk kesekian kalinya kepala Jeffrey digeplak oleh Anna. Kali ini Jeffrey tidak memekik kesakitan. Dia malah senyum cengengesan sambil mengusap kepalanya pelan. Serius sekarang Jeffrey benar-benar terlihat seperti laki-laki sinting yang ditinggal kabur pengantin wanitanya.

30 Days With JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang