Pit piyuuuu!! Double update nih. Gimana seneng nggak?
😂😂😂"Kamu ...," ucap Dave tertahan.
"Pak Dave?"
"Kamu kenal Papa, Na?"
"Joana, apa kabar?!" seru Dave tiba-tiba.
Lelaki usia 40-an itu menghampiri Joana lalu memeluk cewek itu dengan penuh sayang. Menunjukkan seolah mereka adalah pasangan ayah dan anak yang sudah lama nggak bertemu. Joana pun membalas pelukan Dave. Membuat Jeffrey dan Anna hanya bisa saling melemparkan pandangan herannya.
"Baik, Pak. Pak Dave apa kabar?" tanya Joana setelah Dave melepas pelukannya.
"Saya juga baik. Saya nggak nyangka kalo ternyata kamu adalah perempuan yang dimaksud Jeffrey," tutur Dave tanpa melunturkan senyumnya.
"Ayo, duduk!" pinta Dave.
Kemudian Joana duduk berhadapan dengan Anna sementara Jeffrey berhadapan dengan Dave. Jeffrey terlihat melirik Papanya penuh selidik saat tau lelaki itu nggak kunjung mengatakan sesuatu perihal bagaimana dirinya dan Joana bisa saling kenal bahkan sampai seakrab itu.
Anna menyenggol lengan Dave sambil memasang tatapan garang yang sukses memunculkan ekspresi geli di wajah Joana.
"Papa hutang penjelasan sama Mama dan Jeffrey," pinta Anna sedikit kesal karena merasa kalah dari Dave.
Selama ini Anna adalah orang yang selalu mendengarkan cerita-cerita Jeffrey mengenai sosok Joana. Anna juga yakin dan percaya diri kalau dia akan jauh lebih mengenal Joana daripada sang suami sebab suaminya sama sekali tak tau perihal Joana. Tapi kenyataannya apa? Dave justru melangkahi Anna.
Dave terkekeh pelan kemudian menatap anak dan istrinya bergantian.
"Jadi, Papa kenal sama Joana waktu di Italia," ucap Dave memulai ceritanya.
"Italia? Kapan? Kok di Italia? Emang Papa ngapain di Italia?" cerca Jeffrey tak sabaran.
Kalau begini Joana jadi bingung sebenarnya istri Dave itu Anna atau Jeffrey. Soalnya sekarang Jeffrey kelihatan jauh lebih posesif daripada Anna. Lucu, bukan?
"Mama inget nggak sama acara lelang lukisan setahun yang lalu?" tanya Dave.
Anna menjentikkan jari pertanda ingat dengan acara itu. "Ingetlah! Kan waktu itu Mama yang suruh Papa ke Italia buat beli lukisan incaran Mama," jawab Anna antusias.
"Nah, di sana Papa ketemu sama Joana. Dia yang bantu Papa buat dapetin lukisan itu. Soalnya waktu sampai di sana lukisannya udah dibeli sama orang lain. Joana yang bujuk orang itu untuk mau kasih lukisannya ke Papa, Ma, Jeff," jelas Dave tanpa menghilangkan senyumnya.
Joana menganggukkan kepalanya untuk membenarkan cerita Dave. Cerita bahwa setahun yang lalu ia bertemu dengan sesama orang Indonesia yang kebetulan membutuhkan bantuannya. Siapa sangka jika orang itu adalah Papa dari laki-laki yang kini jadi kekasihnya itu? Dunia memang sempit. Takdir memang selucu itu.
Setelah selesai dengan cerita pertemuan Dave dan Joana akhirnya mereka mulai makan siang. Tentunya masih dengan disertai obrolan ringan keempat orang itu.
Pelan-pelan segala rasa takut dan gugup yang sempat menguasai Joana pun menghilang. Terganti oleh rasa nyaman dan gelenyar hangat di sudut hatinya hanya karena melihat interaksi antara Jeffrey dan kedua orang tuanya.
Pandangan Joana terarah pada Dave, Anna dan Jeffrey secara bergantian. Bermaksud memindai lalu menyisipkan raut bahagia dan senyum cerah di wajah mereka ke dalam memori otaknya. Agar nanti dapat ia ingat. Agar saat segala kekhawatiran dan ketakutannya tentang sebuah pernikahan kembali menyerangnya Joana bisa berpegangan pada keluarga kecil itu. Berpikir bahwa masih ada keluarga kecil yang harmonis dan menyimpan kehangatan di dalamnya. Walau dari banyaknya keluarga itu keluarganya nggak termasuk.
Karena keluarganya justru jadi alasan utama ia hancur dan jadi semenyedihkan ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/259391098-288-k849431.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days With J
FanfictionJoana tidak akan menikah. Joana akan menghabiskan seumur hidupnya dengan melajang. Tapi insiden malam itu malah membuat Joana terjebak dengan Jeffrey, laki-laki yang terobsesi ingin menjadikannya pasangan hidup. Joana sudah menolak Jeffrey tapi Jeff...