Extra Chapter

7K 461 157
                                    

Promosi bentar, guys.
Jangan lupa mampir, ya.



Lelaki bertuksedo hitam itu terus saja melayangkan tatapan teduhnya. Membuat perempuan bergaun putih dengan lengan panjang itu tersenyum dan menatapnya tak kalah teduh.

Satu elusan lembut mendarat di punggung tangan Joana yang beberapa saat yang lalu baru saja melaksanakan ijab kabul dengan pewaris JF Holdings, Jeffrey Wilsen.

"Kakak harus bahagia," ujar lelaki yang nggak lain adalah Juna itu.

Perempuan itu mengangguk pasti. Ia mengusap rambut hitam Juna dengan penuh kasih. Usapan itu justru membuat Juna nggak bisa menahan tangisnya. Air mata yang susah payah Juna tahan pun akhirnya jatuh juga.

"Kok nangis? Ini kan hari bahagia Kakak," ucap Joana sembari terkekeh pelan.

Juna mengusap ujung matanya. Ia pun kembali menatap Joana dan tersenyum lebar. Seolah ingin memberitahu Joana bahwa ia bahagia melihat perempuan yang selama ini telah banyak berkorban untuknya itu akhirnya menemukan tambatan hati.

Kini, Juna percaya bahwa Tuhan memang telah menciptakan Jeffrey untuk Joana. Juna percaya lelaki itu ada untuk menemani sang Kakak dan membahagiakan sang Kakak.

"Aku bahagia kalo Kakak juga bahagia. Dan maaf kalo Juna sempat bohong," ujar Juna dengan tulus.

"Kamu nggak salah. Jadi, kamu nggak perlu minta maaf, Jun," jawab Joana.

Tok Tok Tok

Pintu ruangan diketuk dari luar. Nggak lama sosok Naomi muncul di ambang pintu. Cewek yang dulu sempat jadi rekan kerja Joana itu kini tersenyum dan memberi isyarat agar Joana segera keluar untuk menemani Jeffrey menyambut tamu undangan mereka.

"Keluar, yuk!" ajak Joana pada sang adik.

"Yuk," sahut Juna seraya menggandeng tangan Joana.

Mereka pun bergegas menghampiri Jeffrey yang tampak sudah menyambut beberapa tamu yang datang. Senyuman lelaki itu makin lebar kala melihat Joana yang mendekatinya.

"Udah selesai ngobrolnya?" tanya Jeffrey. Lelaki itu mengambil alih tangan Joana yang semula digandeng oleh Juna.

"Udah ... Mas. Makasih," jawab Juna agak canggung karena untuk pertama kalinya Juna memanggil Jeffrey dengan embel-embel 'mas'.

Sungguh kali ini Jeffrey nggak bisa menyembunyikan senyumannya. Dia bersyukur dan luar biasa bahagia karena akhirnya Juna mau menerimanya setelah sekian lama. Joana pun ikut tersenyum sebelum akhirnya mulai menyambut para tamu yang datang ke resepsi pernikahan mereka.

Sebenarnya awalnya Joana nggak mau mengadakan pesta pernikahan. Dia cuma mau melaksanakan acara sederhana saja. Tapi akhirnya setelah dibujuk oleh Anna Joana mengalah dan membiarkan keluarga suaminya itu mengadakan pesta pernikahan di salah satu hotel mewah di Jakarta. Tamu yang mereka undang pun nggak main-main. Mulai dari teman bisnis Dave, teman Jeffrey dari SMP bahkan sampai S2, teman Anna dan beberapa rekan kerja Joana. Mereka semua datang tanpa terkecuali.

30 Days With JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang