"Aku kangen sama kamu, Jo."Tangan kiri Joana menepuk punggung Jeffrey pelan.
"Masuk dulu, Jeff. Lo bisa sakit kalo hujan-hujanan gini," ujar Joana sambil melepas pelukannya.
Cowok itu tengah menatap Joana yang juga tengah menatapnya. Sampai kemudian raut muka Jeffrey agak terkejut karena tangan Joana yang tiba-tiba menggenggam tangannya.
"Masuk dulu, Jeff."
Lalu, cewek itu menuntun Jeffrey masuk ke dalam rumah. Begitu berada di dalam rumah Jeffrey dan Joana langsung disambut oleh Nilam juga Juna yang tengah nonton tv.
"Astaga!! Jeffrey? Kenapa hujan-hujanan begini?!" pekik Nilam.
Wanita itu masih terkejut dengan keadaan Jeffrey sementara Juna cuma bisa memasang tampang cengo. Berbeda lagi dengan Joana yang sudah masuk ke dalam kamar untuk mengambil handuk. Dia juga nyelonong masuk ke dalam kamar Juna untuk mengambil pakaian cowok itu.
"Nih, lo ganti baju dulu!" pinta Joana.
"Makasih, Jo," kata Jeffrey kemudian beranjak menuju kamar mandi.
Setelah Jeffrey pergi ke kamar mandi Joana langsung ke dapur. Niatnya ingin membuatkan teh hangat untuk Jeffrey. Tapi ternyata sudah didahului oleh Nilam. Wanita itu kini tampak sibuk menyeduh teh di dalam teko.
"Ma?" sapa Joana.
Nilam menoleh ke belakang selama beberapa detik. Kemudian kembali berkutat dengan tekonya.
"Jeffrey udah kamu pinjemin handuk sama bajunya Juna?" tanya Nilam.
"Udah, Ma," jawab Joana seraya berdiri di samping Nilam.
Selanjutnya pasangan ibu dan anak itu tenggelam dalam keterdiaman. Tapi nggak bertahan lama karena sepersekon berikutnya Nilam sudah menyenggol lengan Joana. Membuat cewek itu mengreyitkan dahinya guna menanggapi perilaku sang Mama.
"Mama kenapa, sih?" tanya Joana heran.
"Jeffrey keliatannya laki-laki yang baik," ujar Nilam tiba-tiba.
Joana nggak segera menjawab kata-kata Nilam. Lebih tepatnya Joana bingung harus bagaimana merespon kata-kata Nilam. Jadi, akhirnya dia cuma diam.
"Na ...," gumam Nilam.
Joana kembali menatap Nilam. "Kenapa, Ma?"
"Coba ... mulai sekarang kamu belajar buka hati buat laki-laki yang tulus mencintai kamu," tutur Nilam lembut.
"Ma, aku--"
"Coba aja dulu, Na. Mama nggak akan paksa kamu untuk segera menikah. Mama cuma ingin kamu kembali membuka hati dan mau mencintai ... terutama mencintai diri kamu sendiri."
"Mama tau sendiri jawaban aku."
"Na ... kamu tau? Orang-orang yang selama ini udah nyakitin kamu, udah nyakitin kita ... mereka semua hidup dengan baik. Mereka bahagia dan nggak pernah mikirin apa aja yang harus kita rasain dan apa yang harus kita lewatin karena perbuatan mereka. Beberapa minggu yang lalu Mama liat papa kamu sama keluarganya lagi makan siang bareng di restoran. Mereka keliatan bahagia dan sama sekali nggak ingat sama perbuatannya ke kita ...."
" ... mereka aja bisa bahagia, Na. Terus kenapa kita enggak? Coba sekarang kamu bahagain diri kamu sendiri karena Mama sama Juna juga sedang melakukan hal itu. Kamu pasti pernah dengar ungkapan ini, kan? Balas dendam terbaik untuk seseorang yang udah menyakiti kita adalah dengan kita hidup bahagia. Jadi, Mama mohon mulai sekarang kamu cari kebahagiaan kamu ... dimulai dengan membuka hati kamu untuk laki-laki yang mencintai kamu. Seperti Jeffrey contohnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days With J
FanfictionJoana tidak akan menikah. Joana akan menghabiskan seumur hidupnya dengan melajang. Tapi insiden malam itu malah membuat Joana terjebak dengan Jeffrey, laki-laki yang terobsesi ingin menjadikannya pasangan hidup. Joana sudah menolak Jeffrey tapi Jeff...