Ciee!! Targetnya tercapai. Yaudah nih aku kasih double up sesuai janjiku.
😁😁😁"Aku nggak bisa bantu apa-apa lagi!"
"Jeffrey!!"
Terjadi ketegangan antara pasangan ayah dan anak itu. Pemicunya tentu aja Jeffrey yang tiba-tiba memecat Syeila anak dari kolega papanya yang bahkan belum genap 2 hari bekerja sebagai sekretaris Jeffrey.
"Papa tau aku nggak suka sama orang yang nggak bisa profesional! Papa tau dia ada rasa sama aku, Papa juga tau aku udah punya Joana dan Papa malah nyuruh aku untuk mempekerjakan dia? Papa sadar nggak sih itu bikin aku sama Joana jadi renggang? Terlebih--"
"Cukup, Jeffrey!!" tukas Dave, Papa Jeffrey.
Lelaki itu menghela napas kasar pun memijat pangkal hidungnya. Matanya beralih menatap Jeffrey dan Anna yang sejak tadi duduk di hadapannya. Sepertinya sekarang Dave sedang ingin meminta bantuan dari Anna melalui tatapan matanya. Mengingat selama ini Dave memang agak kaku saat bersama Jeffrey. Bisa dibilang Dave itu nggak terlalu dekat dengan Jeffrey karena wataknya yang tsundere dan nggak pandai memancing obrolan dengan sang putra juga nggak pandai mengungkapkan rasa sayangnya dengan kata-kata.
Anna paham dengan maksud tatapan suaminya. Wanita itu tersenyum lalu menepuk bahu putra kesayangannya. Berniat sedikit memberikan ketenangan pada Jeffrey.
"Jadi, kamu udah pecat Syeila?" tanya Anna dengan nada kelewat lembut.
"Iya, Ma," jawab Jeffrey masih dengan diiringi tatapan garangnya.
"Kenapa? Masalahnya apa sampai kamu harus pecat dia?" tanya Anna sekali lagi.
Dengusan keras menjadi hal pertama yang Anna dan Dave dengar sebelum kemudian dilanjutkan oleh penjelasan Jeffrey.
"Dia udah lalai sama pekerjannya, Ma, Pa. Selain itu dia juga seenaknya dan bahkan udah bikin aku malu sebagai bosnya. Yang lebih parah dia bahkan ngomong yang enggak-enggak ke Joana sampai-sampai Joana marah sama aku," jelas Jeffrey.
Jeffrey menghela napas beberapa kali sebelum melanjutkan ceritanya. "Aku tau Papa sama om Danu itu sahabatan tapi bukan berarti itu bisa jadi alasan untuk Papa nyuruh aku ngasih kerjaan ke Syeila yang sama sekali nggak kompeten. Terlebih Papa tau kalo maksud om Danu lakuin itu semata-mata buat deketin aku sama Syeila."
Dave diam seolah tengah mencerna segala ucapan Jeffrey yang sama sekali nggak ada yang salah. Semua tepat sasaran dan sesuai dengan kebenaran yang ada.
Nyatanya dia dan Danu memang berniat memberikan ruang pendekatan pada Jeffrey dan Syeila. Mereka berharap keduanya akan cocok walaupun Dave tau Jeffrey sudah punya pilihannya sendiri. Namun nggak ada salahnya kan berharap?
"Oke," ucap Dave tiba-tiba.
Kening Jeffrey mengreyit heran. Namun dia diam dan menunggu kelanjutan dari kata-kata Papanya.
"Papa nggak akan paksa kamu untuk deket sama Syeila. Papa juga akan kembali mengirim Wira ke kantormu tapi dengan satu syarat," ucap Dave penuh kesungguhan.
"Syarat apa, Pa?" tanya Jeffrey.
"Bawa perempuan pilihan kamu ke hadapan Papa dan Mama," pinta Dave.
*****Hari ini Joana terbangun dengan keadaan yang jauh dari kata baik-baik aja. Saat menghadap cermin kamar mandi yang dilihatnya adalah mata bengkak dan juga wajah pucat hasil menangis semalaman suntuk.
Oleh karena itu hari ini Joana memutuskan untuk nggak berangkat kerja. Ia kembali berbaring di tempat tidurnya setelah membasuh wajahnya. Lalu, kegiatan selanjutnya yang dapat dia lakukan cuma menatap langit-langit kamar dan melamun. Memikirkan segala hal yang mampir ke dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days With J
FanfictionJoana tidak akan menikah. Joana akan menghabiskan seumur hidupnya dengan melajang. Tapi insiden malam itu malah membuat Joana terjebak dengan Jeffrey, laki-laki yang terobsesi ingin menjadikannya pasangan hidup. Joana sudah menolak Jeffrey tapi Jeff...