22

4.6K 507 16
                                    

"Tristan ...."

"Jo ...."

Jeffrey dan Juna reflek berdiri dan menghampiri Joana yang kini telah membuka matanya.

Tatapan cewek itu terlihat sayu nggak seperti biasanya. Wajahnya juga pucat pasi terutama bibirnya.

"Kak ...," gumam Juna seraya memegang tangan Joana.

Joana menatap Juna dan Jeffrey secara bergantian. Lalu, cairan bening pun memenuhi pelupuk matanya.

"Maaf."

Hanya itu kata yang dapat Joana ucapkan setelah segala hal yang menimpanya juga segala hal yang dia lakukan. Joana terlampau merasa bersalah pada dirinya sendiri karena telah berani menelan pil-pil itu hanya demi melupakan Tristan seutuhnya. Padahal keinginannya itu sangatlah mustahil.

"Kak Jo kenapa lakuin itu? Kakak udah janji ...." Juna nggak sanggup menyelesaikan kata-katanya.

Joana mengelus pipi Juna dengan lembut. Lalu, ia beralih menatap Jeffrey yang sejak tadi cuma diam.

"Maaf, Jeff," ucap Joana pelan.

"Nggak apa-apa. Asal jangan diulangi lagi," sahut Jeffrey.

"Kak, aku panggil mama dulu, ya."

Joana mengangguk lemah untuk menjawab ucapan Juna. Detik selanjutnya cowok itu keluar dari ruang rawat. Meninggalkan Joana bersama Jeffrey yang sudah duduk di kursi samping kanan brankar Joana.

Jeffrey menggenggam tangan Joana dengan lembut. Sedikit membuat Joana tersentak. Tapi kemudian cewek itu kembali bersikap normal.

"Janji sama aku. Jangan lakuin itu lagi, Jo. Kalo kamu mau marah atau butuh temen cerita kamu bisa cari aku. Jangan pernah sakitin diri kamu sendiri."

Mata Joana makin berkaca-kaca setelah rungunya menangkap suara Jeffrey yang begitu lembut. Terlalu lembut sampai Joana nggak tau harus bilang apa untuk menanggapi kata-kata Jeffrey.

Cewek itu akhirnya cuma bisa membalas genggaman tangan Jeffrey. Walau dengan tenaga yang masih lemah.

"Jeff ...."

"Hmm?"

"Lo ... beneran sayang sama gue?"

Jeffrey bergeming di tempatnya. Pertanyaan Joana barusan terdengar seolah nggak nyata. Selama dua minggu kedekatan mereka hari ini adalah kali pertama Joana menanyakan perasaannya dengan serius.

Joana yang Jeffrey kenal sebagai cewek egois, kasar dan cuek. Joana yang Jeffrey kenal sebagai cewek yang nggak pernah perduli terhadap anggapan seorang cowok terhadapnya. Tapi beberapa detik yang lalu Joana baru aja melontarkan pertanyaan itu. Joana menanyakan keseriusan Jeffrey. Joana ingin tau perasaan Jeffrey.

Jeffrey mengangguk mantap sembari mengeratkan genggamannya di tangan Joana.

"Aku serius sama kamu, Jo," ucap Jeffrey bersungguh-sungguh.

Tiba-tiba Joana bangun dan duduk bersandar pada kepala ranjang rawatnya. Tentunya dengan bantuan Jeffrey.

Kini, cewek itu tengah melayangkan tatapan lekatnya pada Jeffrey. Membuat Jeffrey diam tak berkutik dengan benak yang dipenuhi berbagai dugaan akan kalimat apa yang mungkin akan diucapkan oleh Joana.

"Jeff ...."

"Hmm?"

"Boleh peluk?"

"Hah?"

Kedua tangan Joana terbuka seakan meminta Jeffrey mendekat padanya. Lalu, Jeffrey yang masih setengah bingung pun mendekat. Cowok itu memeluk Joana dengan lembut.

30 Days With JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang