Sebelum baca vote dulu ya! Dan komennya. Tandain kalau dipenulisan banyak typo, cause aku juga manusia.
Happy Reading!💚
•
•
•
👼👼👼Sekarang waktu pulang sekolah untuk seluruh siswa Garuda High School kecuali, untuk siswa yang masih ada urusan dengan ekstrakurikuler.
Asya sebenarnya adalah anak yang aktif di bidang ekstrakurikuler dan intrakurikuler. Namun, karena ia sudah memasuki kelas XII akhir, Asya tidak dapat lagi mengikuti ekstrakurikuler dan sekarang sedang disibukkan dengan persiapan ujiannya.
Asya kini sedang berjalan beriringan dengan Cecil, sedangkan Icha ia memilih untuk di kelas lebih lama. Jika kalian bertanya, apa yang dilakukan Icha? Jawabannya adalah mencari alat tulis yang berserakan atau tertinggal di dalam kelas.
"Lo pulang sama siapa, Sya?" Tanya Cecil.
Asya tampak berfikir sejenak, "Maybe, gue naik angkot atau ojek online. Kenapa emang? Erlan gak bisa anter lo pulang?"
"Oh. iya. Tadi malem dia bilang gak bisa anter gue, katanya mau bimbel bareng temen-temennya," Jawab Cecil sambil membalas pesan yang diyakini itu dari Erlan.
"Tapi gue bawa mobil. Jadi sekalian mau ngajak lo pulang bareng. Dari pada lo naik angkot atau ojol mending balik sama gue, yakan? Duitnya bisa Lo simpen," Lanjut Cecil memasukkan ponselnya kedalam saku cardigan.
"Mmm... Boleh deh," Asya mengangguk setuju. Merekapun berjalan beriringan menuju parkiran.
Icha jangan dihirau-in, dia mah bisa pulang naik apa aja. Kadang suka cegat anak orang di parkiran suruh nganter dia pulang. Tapi kadang dia suka bawa motor juga kalau lagi gak di pakai sama kakaknya.
👼👼👼
Setelah sampai di depan gerbang rumah Asya, ia langsung turun dari mobil Cecil dan tidak lupa mengucapkan terima kasih.
Sampai mobil Cecil hilang dari sekitar komplek rumah Asya, ia mulai memasuki pekarangan rumahnya.
"Assalamualaikum. Bundaaa oh Bundaaaa!" Teriak Asya saat memasuki rumah.
Tak ada sahutan. Membuat Asya mengerutkan dahi.
Asya semakin melangkah ke dalam rumah tidak lupa menutup pintu.
"Bun?!" Panggil Asya pada Bundanya."Bunda pergi kah?" Gumam Asya pada diri sendiri.
Baru ingin membuka suara lagi tapi, terurung kala muncul anak kecil
laki-laki sekisar-an 2 tahun."Ndaa ndong Ken!"
Asya menatap seorang anak kecil yang merentangkan tangan, minta digendong mungkin pikir Asya dan berucap sesuatu dengan suara cedal.
Asya mengerutkan dahi, "Ini anak siapa? Kok ada di sini? Bunda lagian kemana sih?" Gumam Asya kemudian berjongkok.
"Sayang, Mama kamu kemana? Kok bisa ada disini?" Tanya Asya lembut dengan kedua tangan memegang kedua bahu anak tadi.
"Uuh unda ndonggg!" Ucap anak itu dengan rengekan meminta digendong.
"Yaudah sini kakak gendong. Kita sambil cari Bundanya aku yaaa?" Asya menggendong anak laki-laki mungil yang mungkin berusia kurang lebih 2 tahun itu sambil mencari Bundanya di sekitaran sudut rumahnya.
"Eh, Asya kamu sudah pulang? Kok gak ucap salam sih?" Tanya Bundanya saat melihat Asya memasuki area dapur.
"Udah. Tapi Bunda gak denger," Ucap Asya cemberut masih sambil menggendong anak laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
JugendliteraturFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...