Gaiis maafin aku yang akhir2 ini updatenya jarang-jarang🙏🤠
Jangan lupa vote dan komennya gaiss🤸🏻♀️
Correct, kalau ada salah gais👍
Happy Reading!❤️
•
•
•
👼👼👼Rey terbangun dari tidurnya, ia meraba tempat tidur yang terasa kosong. Rey mengernyit dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya.
Ia terdiam lama, menebak-nebak apa yang saat ini tengah ia rasakan. Lembab? Basah? Tapi Ken tidak tidur dengan mereka dan Ken juga tidak suka mengompol. Lalu ini apa?
Lama pikiran Rey berkecamuk, ia langsung bangkit dan membuka selimut. Matanya langsung terbuka lebar saat dilihat noda merah berada di sprei.
Lalu tatapannya beralih pada tangan kanannya yang terdapat noda merah itu. Rey tak bodoh, ia tau bahwa itu darah.
"Astaga kenapa sampe kepegang gue sih?" dumal Rey mengusap wajahnya dengan tangan yang bersih.
Tak lama Asya keluar dari kamar mandi mengenakan bathrobe dengan rambut yang dibiarkan terurai. Wajahnya terlihat panik, namun pembawaannya tetap tenang.
"Sayanggg...." panggil Asya lirih, menatap Rey panik. Berbeda dengan Rey yang menatapnya datar.
"Aku-,"
"Tembus?" potong Rey sambil menunjukkan jari tangannya yang terkenal darah.
Asya mengangguk, mendekat pada Rey masih dengan raut wajah panik.
"Aku gak ada pembalut, gimana dong?""Ya udah sebentar aku cuci tangan dulu, nanti aku tanyain sama Mami," ucap Rey yang langsung paham maksud Asya.
"Ya udah. Buruan!"
👼👼👼
"Nih! Untung Mami punya stok banyak." Rey menyodorkan pembalut yang ia minta dari Areta.
Asya tersenyum senang langsung berlari kecil menuju kamar mandi. Rey hanya bisa menggeleng kepala, lalu tatapannya melihat pada bercak darah yang menempel di kasur.
"Hah, dasar Viona," gumam Rey, melepaskan sprei yang terpasang pada kasur.
Tak lama Asya keluar dari kamar mandi, lengkap sudah mengenakan pakaian.
"Udah?" tanya Rey yang diangguki Asya.
"Kamu, gih mandi. Habis itu solat."
"Spreinya udah aku lepasin, tapi ternyata darahnya nembus sampai kena kasur. Kayaknya gak bisa hilang, deh," ucap Rey menunjuk pada bercak darah yang menempel pada kasur mereka.
Asya mengulum bibir, di kasurnya dulu juga ia pernah seperti itu. Meskipun sudah dibersihkan nodanya, tapi tidak hilang maksimal.
"Nanti biar aku bersihin, kamu mandi aja sana! Hush!"
"Iya, sayang iyaa...."
👼👼👼
Asya saat ini tengah berada di dapur, bersama Areta, Ken, Bude Nia, Juli, serta Ciya. Apa lagi kalau bukan memasak? Lebih tepatnya hanya Areta dan Bude Nia yang memasak.
Asya dan Ken hanya duduk mengamati sambil menikmati camilan. Sedangkan Juli dan Ciya juga sama halnya dengan Asya dan Ken.
Mereka sesekali mengobrol dengan sesekali Asya dan Ken menimpali.Sebenarnya saat hari pertama dirinya datang bulan, pasti perutnya akan terasa sakit. Seperti sekarang ini. Hanya saja keadaan sudah beda, ada Ken yang harus terus Asya awasi. Namun, Asya berfikir ia akan mencoba menahannya. Tak enak bila harus merepoti Areta nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...