52. Unboxing

38.4K 3.2K 226
                                    

Hai👋
Say hai balik dong😃

Vote dan komennya ya kawan❤️

Enjoy

Happy Reading!❤️



👼👼👼

Mereka telah sampai di rumah setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Dan kini keduanya memilih istirahat.

Rencananya setelah istirahat, mereka akan segera melihat kondisi kamar tamu yang terdapat hadiah pernikahan mereka dua bulan yang lalu. Entah bagaimana kabarnya hadiah-hadiah itu.

Asya melenguh, merasakan perutnya terasa lapar. "Laper... buat makanan sekarang gak ya? Ish tapi nanti di dapur sendirian."
Ia menoleh pada pintu kamar mandi yang masih tertutup, suaminya belum selesai mandi.

"Ck... lama banget sih mandinya...," gerutu Asya, ia bangkit berjalan menuju kamar mandi berniat mengetuk pintu. Gerakan tangannya terhenti saat Rey lebih dulu membuka pintu.

'Astagfirullah, bikin gak sehat,' batin Asya. Ia menatap Rey seolah baru menemukan pemandangan yang sangat indah. Padahal ia sering melihat Rey sehabis mandi, tapi kali ini berbeda. Tidak-tidak! Asya rasa dirinya saja yang baru menyadari pemandangan ini sangatlah indah.

Rey menatap Asya dengan satu alis terangkat, heran dengan Asya yang tiba-tiba seperti patung. "Minggir, kamu ngapain nutupin jalan sih?"
Rey mendorong pelan bahu Asya ke samping agar menyingkir dari jalannya, ia ingin segera berpakaian.

Mendapat teguran seperti itu Asya langsung berdehem. Ia berbalik menatap Rey yang sudah masuk ke dalam wardrobe.
"Dia cool banget, anjir...," pekik Asya dibarengi dengan umpatan.

👼👼👼

"Kamu tunggu sini bentar, aku mau taruh piring kotor sekalian ambil air minum." Tanpa menunggu jawaban Asya, Rey langsung pergi menuju dapur dengan piring kotor sehabis mereka makan.

Setelah Rey benar-benar tak terlihat. Asya mulai memilah-milah antara hadiah yang ukurannya kecil, sedang, hingga besar. Asya sempat terkejut saat pertama melihat tumpukan hadiah ini. Ia kira tak akan sebanyak ini, bahkan hampir memenuhi ruangan.

Tak lama Rey kembali membawa segelas air minum dan satu kantung plastik sampah besar.

"Vio, minum dulu!" ujar Rey menyodorkan gelas berisi air yang langsung disambut baik oleh Asya.

"Thank you."

"Langsung kita buka semua? Kamu gak mau buka yang dari Bunda Metta?"

"Iya lah buka semua, udah dua bulan ini. Yang dari Bunda Metta terakhir aja deh," balas Asya mulai membuka hadiah.

Rey hanya mengangguk patuh, ia juga mulai membuka satu persatu hadiah. Dari baju couple, alat rumah tangga, perhiasan, alat make up dan masih banyak lagi. Banyak hadiah yang lebih dominan untuk Asya dan tak sedikit juga alat rumah tangga yang mereka dapat.

Dan saat ini tersisa tujuh buah hadiah termasuk hadiah dari Bunda Metta.
"Huh, akhirnya udah mau selesai." Asya bergumam sambil melakukan perenggangan. Tubuhnya pegal terlalu lama duduk.

"Sayang! Liat ini!" Rey memasang senyum jahil saat ia membuka hadiah berisi lingerie berwarna hitam.

Raut wajah Asya seketika berubah terkejut bercampur malu dan kesal. Bisa-bisanya ada yang memberinya itu....!
Asya segera merampas lingerie tadi, ia ingin mengamankan barang itu dari Rey.

Me, You, and Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang