Hi! Jangan lupa vote dan
komennya...Sorry malah baru up sekarang🙏
Happy Reading!❤️
•
•
•Asya tengah bermain ponsel dengan posisi duduk menyandar pada kepala ranjang. Di sampingnya, Ken yang sudah terlelap, lelah seharian ini bermain bersama Icha, Cecil, dan Roland.
Pintu kamar mandi terbuka menampakkan Rey yang tengah mengeringkan rambut dengan handuk kecil sambil berjalan mendekati Asya.
"Tumben kamu pakai baju di kamar mandi?" tanya Asya menatap sekilas Rey lalu kembali pada ponselnya.
"Emang kenapa?"
"Ya gak papa."
"Sayang!" panggil Rey yang sudah beringsut duduk dekat Asya.
Asya hanya menjawab dengan deheman membuat Rey berdecak kesal."Sayang!" panggilnya lagi yang masih juga tak diindahkan Asya.
Rey yang merasa kesal sendiri merebut ponsel milik Asya dan meletakkannya di atas nakas samping tempat tidur.
Asya mendongak menatap Rey dengan senyum manis, yang tentu saja dipaksakan.
"Kenapa Sayang....?" tanyanya sambil mengelus rahang tegas milik Rey dengan lembut.Rey seketika merasakan tubuhnya meremang. Dengan segera ia menghentikan pergerakan tangan Asya yang nakal.
"Jangan nakal!""Ya abisnya kamu manggil-manggil ada apa? Biasanya juga langsung bilang to the point," balas Asya sambil terkekeh.
Rey mendengus sebal, matanya melirik Ken yang tengah terlelap. "Ini Ken seriusan tidur sama kita?"
Asya mengangguk mantap. Lagi-lagi Rey berdecak. "Aku pindahin aja yah? Sempit, Yang kalau ada Ken," ucap Rey memohon.
Memang sedari tadi Asya kekeuh sekali ingin Ken tidur bersama mereka. Tapi, Rey jelas menolak usul itu. Bagaimana coba dirinya bisa bermanja-manja dengan Asya kalau ada Ken?"Enggak! Pokoknya Ken harus bobo disini bareng aku! Kalau kamu gak mau, kamu aja sana yang pindah!" tolak Asya tetap pada pendiriannya.
Asya menyapukan tangannya ke udara yang mana sarat mengusir Rey.
Rey balas memicingkan mata membalas Asya. "Kamu hamil ya?" tudingnya."Hih? Apaansi kamu dikit-dikit bilang hamil mulu!" balas Asya sewot.
Bukan maksud ia tak ingin punya anak, hanya saja dirinya bosan dengan tudingan Rey yang mengatakan dirinya tengah mengandung.Rey terkekeh lucu, "kamu gemes banget. Aku kan bercanda. Tapi kalau beneran kamu hamil aku seneng banget."
Rey menunduk menyamakan wajahnya di depan perut Asya. Tangannya terulur mengelus perut rata Asya yang terbalut baju kaos.
"Bismillah bibit unggul Papa cepat jadi," gumamnya yang masih dapat di dengar Asya.Asya seketika merasa salah tingkah. Bisa-bisanya suaminya itu berucap seperti itu.
"Ih, kamu ngapain sih! Lama-lama kayak bocah prik dah."
Rey kembali menegakkan tubuhnya sambil tertawa-tawa. Tawanya yang membuat Asya makin salah tingkah. Ganteng banget loh ini suaminya!
"Kamu mending bobo sekarang. Aku mau ke bawah kunci gerbang," ucap Rey lalu beranjak keluar kamar.
Asya tak membalas tapi ia tetap patuh. Merebahkan tubuhnya di samping tubuh mungil Ken.
Setelah Rey memastikan pintu dan jendela sudah terkunci serta mematikan lampu yang tak terpakai ia kembali ke dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
Novela JuvenilFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...