16. Bukan Untuk Bersama

34K 3.1K 89
                                    

Eyyoww washapp mamen...
Apa kabar, kalian smua? Aku harap sehat semua ya, secara jasmani dan rohani.
Boleh juga ya bahasa ku wkwk🤣🤣🤣

Karena kemarin gak terpenuhi 30 vote, jadi malem ini aku gak jadi double update deh....

Tapi, aku berharap untuk Chapter ini smoga memenuhi target 30 vote ya guys dalam 2 hari, biar aku bakalan double Update....Hhheee
Dan makasih juga yang udah vote dan komen kemarin😘❤️

Yuk vote lagi dan spam komen, biar aku makin semangat nih....

kuy, kuy!!!

Udah vote?

Udah?

Okey.

Yang suka nonton K-drama boleh dong spill judul drama fav, kalian Hheee...

Happy Reading!💚



👼👼👼

Pagi ini Asya lewati seperti biasa. Berangkat dengan Roland dan di sepanjang jalan Roland terus saja menggodanya, karena kejadian semalam.

Sudah tau Asya malu. Masih aja digoda mulu.

Kriiingg...

Bel istirahat sudah berbunyi, surganya para pelajar. Namun, berbeda dengan Icha, kebiasaannya sudah kembali lagi, setelah kemarin hiatus dari kegiatan mengambil alat-alat tulis yang berserak di kelas.

"Cha, buruan gue laper njir. Belom sarapan, nih!" Dumel Cecil sambil mengikuti kemana Icha berjalan.

Sedangkan Icha yang risih akan pergerakan Cecil di belakangnya mendengus kesal, "Ya makanya lo diem! Gak usah ngikutin gue muter-muter, biar cepet selesai ini!"

"Gak mau diem gue, kalo lo masih nyoke! Buru anzayyy!" Kekeuh Cecil.

"Dah lah, njir. Ayo!" Decak Icha segera keluar kelas, sedangkan Cecil tersenyum smirk saat rencananya berhasil.

"Dasar duo babi," Gumam Asya geleng-geleng, lalu segera melesat keluar kelas menyusul Icha dan Cecil.

👼👼👼

Sesampainya di kantin, Asya dan Icha segera duduk di meja yang masih kosong. Sedangkan Cecil memesan makanan.

Selama menunggu Cecil, tidak ada obrolan antara Asya dan Icha. Asya lebih memilih membuka media sosialnya. Sedangkan Icha, ia lebih memilih berfoto narsis dengan ponsel seharga dua motornya.

"Hai," Sapa seseorang membuat kegiatan Asya dan Icha terhenti.

Ya, siapa lagi jika bukan Arga.

"Hai juga, Ga," Ucap Icha dengan cengiran bodoh dan dibalas anggukan oleh Arga.

"Bebep, kok say hai-nya sama Arga doang, sih? Sama A'a Tebenya enggak?" Celetuk Tebe yang berada dibelakang Arga.

"Idih, najis bego suara lo," Hardik Rama lalu duduk di samping Icha.

"Dih, sape emang lo? Mesti gue sapa?" Balas Icha tak suka.

"Jahat banget, ih bebep. Heh minggir lo, Ram!" Ucap Tebe menarik kerah baju Rama agar berpindah tempat duduk.

"Santai, bajing," Sewot Rama ngegas.

"Gue boleh duduk sini?" Tanya Arga melirik kursi kosong di samping Asya.

"Mmm itu buat Cecil, lo cari kursi lain aja!" Jawab Asya cuek. Dan kembali memainkan ponselnya.

"Oh, ya ud—" Belum selesai berbicara, ucapan Arga sudah dipotong terlebih dahulu dengan Erlan.

Me, You, and Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang