Titip, guys. Tolong koreksi kalau ada salah☺️🙏.
Happy Reading!💚
•
•
•
👼👼👼"Sya, buruan! Itu Rey udah nunggu dari tadi!" ucap Lea, Bunda Asya, mengetuk pintu kamar Asya.
Cklek...
Setelah pintu kamar terbuka, Asya malah menyengir kuda membuat Bundanya menggeleng pelan.
"Udah cantik, kok. Gih, sana berangkat!"
"Okey, aku berangkat dulu ya, Bun," pamit Asya mencium tangan Bundanya.
"Eh," Asya membalikan badan kembali menatap Bundanya, "Kalau aku pulangnnya agak malem nanti, aku kabarin Bunda, ya? Babay!"
Setelah mengucapkan itu, Asya langsung berlari menuruni tangga. Dilihatnya Rey yang sedang fokus pada ponselnya.
Asya berdehem sejenak, untuk mengalihkan perhatian Rey. Rey pun menoleh menatap Asya dari atas dari bawa. Membuat yang ditatap jadi salah tingkah.
"Sudah? Ayo kita berangkat!" Asya mengangguk sebagai jawaban.
"Tapi, Bunda kamu?" Tanya Rey lagi, sambil matanya menatap sekitar. Pasalnya ia belum pamit pada Bunda Asya.
"Bunda di atas. Kita langsung aja, gak papa, kok. Kak Rey kan udah izin," jawab Asya yang paham maksud Rey. Rey mengangguk dan berjalan lebih dulu baru diikuti Asya.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya mereka sampai di butik yang sudah Rey tentukan tentunya.
"Selamat sore Mas dan Mbaknya! Ada yang bisa saya bantu?" sapa seorang pegawai di butik itu.
"Sore," jawab keduanya serempak.
"Saya sudah buat janji, atas nama Reynand dan Viona," ucap Rey.
"Oh, iya. Silakan Mas, Mbak biar saya antar!" Ucapnya tersenyum ramah. Kemudian berjalan mengarahkan Asya dan Rey menuju fitting Room.
Semakin masuk ke dalam butik, semakin Asya berdecak kagum. Pakaian-pakaian disini sangat bagus dan lumayan komplit menurut Asya.
Pegawainya juga ramah-ramah, sepertinya ia akan sering kesini untuk membeli pakaian."Silahkan, masuk Mas, Mbak!" ucap pegawai tadi saat mereka sudah tiba di depan pintu besar bercat putih.
Di bukakannya pintu dan mempersilahkan Asya dan Rey masuk. Mereka pun masuk dan langsung mendapat sambutan dari seorang? Ah, sepertinya ini pemilik butiknya.
"Selamat sore!" sapa Rey berjabat tangan dengan si pemilik butik.
Si pemilik butik pun dengan senang hati berjabat tangan, kemudian bergantian dengan Asya, "Sore, dengan Mas Rey dan Mbak Vio?"
Keduanya mengangguk, dan langsung duduk terlebih dahulu untuk membicarakan konsep dan tema baju yang akan dipakai nanti dengan konsep pernikahannya, agar sesuai.
"Jadi, sudah deal ya kita pakai tema dan warna yang itu?" tanya si pemilik butik.
Rey dan Asya kompak mengangguk, "Mas sama Mbanya mau coba baju yang sudah ada dulu gak? Kalau semisal cocok gak paps diambil, tapi kalau enggak nanti saya buat desain baru. Kan masih lama ini, ya?" tanya si pemilik butik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...