41. Honeymoon 2

43.7K 3.2K 248
                                    

Vote ya temen-temen, udh double up nihh....

Nitip ya, kalau ada typing yang salah. Thanks gais😘

Happy Reading!💚



👼👼👼

Setelah Asya tidur, Rey kembali membuka mata, menatap wajah Asya yang terlihat sangat nyaman dalam tidurnya.

Lama Rey menatap Asya, bunyi notifikasi pesan mengalihkan atensinya.

Suara notifikasi pesan itu berasal dari ponsel Asya yang berada dibawah bantal. Rey mengulurkan tangannya merogoh bawah bantal mencari keberadaan ponsel.

Setelah dapat, Rey langsung mengaktifkan mode silent pada ponsel Asya. Lalu matanya menatap loock screen yang dipenuhi dengan notifikasi.

Satu notifikasi pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal yang menarik perhatian Rey.

Notifikasi ×

+62812345
Sya, ini Arga

+62812345
Apa kabar? Lo msk univ mana?

+62812345
Mau ketemu? Gw mau smpain se...

Setelah membaca tiga pesan singkat itu, Rey berniat membukanya. Namun ponsel Asya terkunci dan sangat disayangkan dirinya tak tau sandi ponsel Asya.

Rey mengusap ujung alis dengan satu jari, setelah itu ia langsung mematikan ponsel Asya dan menaruhnya kembali.

Matanya terpejam, kembali mengecup pucuk kepala Asya berulang kali hingga dirinya tertidur.

👼👼👼

Mata Asya terbuka perlahan, dirinya masih dalam dekapan Rey, bahkan masih sangat erat seperti semalam. Berarti benar semalam bukan lah mimpi.

Mengingat itu Asya jadi tersenyum sendiri. Ia menatap wajah Rey yang sepertinya sangat nyenyak bahkan tak sadar hari sudah pagi.

Dari bagian wajah suaminya ini, Asya paling suka bagian hidung. Bukan karena hidung Rey yang mancung, melainkan tahi lalat kecil yang singgah di sana, menambah kesan tampan.

Terlalu lama menatap wajah Rey membuat Asya mendengus kesal. Ia fikir akan seperti adegan di drama Korea, jika pasangan wanita menatap pasangan laki-laki saat sedang tidur, maka si laki-laki tersebut akan terbangun dan melontarkan kata-kata romantis. Namun nyatanya itu semua tak akan terjadi, buktinya Rey tak seperti itu.

Asya yang kesal meniup-niup wajah Rey dengan brutal membuat suaminya itu mengerjapkan mata terkejut.

"Vio," tegurnya dengan suara khas bangun tidur.

Asya berhenti saat suaminya sudah bangun.

Rey mengusap wajahnya perlahan yang otomatis pelukannya dengan Asya terurai. "Liur kamu muncrat semua, Vio."

Asya terkekeh geli, "rasain! Kakak gak romantis banget lagian, seharusnya kalau bangun pagi itu ucapin, kayak gini 'good morning, Arastasya Viona yang cantik' atau 'good morning sayang' 'good morning babe' gitu."

Rey membenarkan posisinya menjadi duduk menyender pada kepala ranjang. "Emmm gitu, ya?"

"Iya lah."

"Good morning, Bunda," ucap Rey melayangkan kecupan singkat di hidung Asya.

"Iiiiihhh.... Kakakkk!!!"

"Kenapa? Kurang romantis ya?" tanya Rey polos.

"Enggak. Aaaaa.... aku malu," cicit Asya menyembunyikan wajahnya di dada Rey.

Me, You, and Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang