1. Hai👋

165K 6.5K 404
                                    

Alangkah Baiknya sebelum membaca silakan vote dan jangan lupa beri komen!💚

Sebelumnya aku mau kasih tau sesuatu dulu sebelum baca. Cerita ini aku buat murni dari pemikiran aku sendiri, gak ada yang namanya plagiat². Dan apabila disini tercantum sebuah objek atau latar, terutama 'tempat' itu tidak lah real semata-mata hanya untuk menambah kesan dari cerita ini. Dan bijaklah dalam mengambil kesimpulan, karena disini aku hanya ingin menghibur kalian dengan sebuah karya!
So, jangan menganggap serius! Yang baik silakan di ambil dan yang buruk jangan ditiru!

Buat yang penasaran dengan Visual Cast, silahkan kunjungi tiktok aku.
👉@itscoconutback👈
Kalau bisa juga difollow.

Follow juga Instagram aku:
@nadiasbl06
@wattpadcoco.back

Happy Reading!💚



👼👼👼

Arastasya Viona. Sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Asya terkenal dengan seseorang yang ramah dan baik hati, ia cukup terkenal di sekolahnya, yaitu Garuda High School.  Asya juga termasuk siswi yang pintar di sekolahnya. Friendly, adalah salah satu dari sikapnya. Asya lumayan dekat dengan anak sekelasnya. Ia mempunyai dua orang sahabat Maricha Diego Dan Cecillia Khairulnisa. Oh, sebut saja mereka Icha dan Cecil.

Ia juga salah satu orang yang beruntung terlahir dari kalangan orang berada. Anak dari Dimas Satya Anugraha Dan Leana Dehwiana Mulya. Asya juga memiliki kakak laki-laki yang sangat menyayanginya, yaitu Roland Stevanio Anugraha.

👼👼👼

"Bundaaaa... Asya langsung berangkat yaaa? Udah siang nih," teriak Asya sembari berlari menuju arah meja makan.

"Sarapan dulu Sya, nanti kamu sakit!" ucap Leana—Bunda Asya. Putrinya ini sering sekali melewatkan sarapan, entah apa hingga Asya sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah.

"Enggak. Aku nanti bisa sarapan di kantin, Bun," tolak Asya sambil memeluk Bundanya yang sedang mengolesi selai pada roti.

"Kalau gitu Bunda bawain roti aja ya dengan susu, supaya kamu sarapan?" ucap Lea pada anak gadisnya.

"Ya udah, terserah Bunda aja."

"Sya! Kamu mau berangkat sama Abang gak?" tanya Roland—Abang Asya yang sedari tadi masih sibuk melahap sarapannya.

"Emmm... boleh deh, Bang," jawab Asya. "Bun, rotinya udah?" Asya melirik kotak makan yang sudah rapi.

"Udah. Nih," jawab Bunda Asya, sembari memberikan kotak makan yang berisi roti tadi pada Asya.

"Yuk, Bang!"

"Kuy."

"Bunda-Ayah kita pamit dulu. Assalamualaikum," pamit Roland sambil menyalimi kedua tangan orang tuanya diikuti Asya.

"Waalaikumsalam, hati-hati!" Jawab kedua orang tuanya tersenyum hangat.

👼👼👼

15 menit. Asya dan Roland telah sampai di sekolah Asya. Asya berlalu turun dari mobil sang Abang tak lupa mengucapkan terima kasih.

Asya dan Roland terpaut umur 7 tahun. Wajar saja dalam persaudaraan mereka tidak pernah yang namanya bertengkar. Roland yang selalu mengalah untuk sang adik. Roland akan melakukan apapun untuk membuat Asya adik tersayangnya bahagia.

Me, You, and Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang