Masih ada yang bangun gak nih?
Vote dulu gaiss biar Afdhal bacanya...
Jangan lupa ramaikan komennya biar aku cepet update...Buat yang belum follow akun aku silahkan difollow dulu gaiss...
Dan buat yang udah follow makasii 😘
Nitip kalau ada typing yang salah🙏Happy Reading!❤️
•
•
•
👼👼👼Sudah dua hari semenjak kepulangan Asya dan Rey dari honeymoon. Hari ini juga Rey mulai kembali bekerja di kantor.
Dan pagi ini Asya sudah disibukkan dengan kegiatan memasaknya. Karena orang di rumah ini menyukai nasi kuning, maka Asya meminta resepnya dari sang Bunda dan memutuskan untuk membuatnya.
Ia sedari subuh sudah berada di dapur dengan dibantu Bude Nia dan Mbak Juli untuk membuat nasi kuning.
Nasi kuning dan lauk pauknya sudah selesai dan tinggal menyajikan. Di meja makan sudah ada Mami dan Papi yang menunggu sambil meminun kopi dan teh. Lalu di susul Rey yang baru saja memasuki ruang makan.
Asya tersenyum manis saat dirinya melihat Rey mengenakan setelan yang ia pilihkan tadi.
"Morning, Sayang!" Rey berbisik saat melewati tubuh Asya yang sedang merapikan meja makan.
Asya terkekeh kecil, namun ia tetap fokus pada pekerjaannya.
Setelah selesai merapikan dan memberi Rey sarapan, Asya pamit sebentar untuk melihat Ken. Apakah sudah bangun atau belum?
Pintu kamar Ken dibuka oleh Asya dan muncul lah Ciya yang tengah memakaikan baju pada Ken. Sepertinya Ken sudah mandi, terlihat dari rambutnya yang basah.
"Bundaaa..." panggil Ken, ia tetap pada posisinya karena Ciya yang sedang memakaikan baju.
Asya tersenyum mendekati Ken. "Wih anak Bunda udah wangi. Ganteng banget kayak Papa," puji Asya berjongkok di samping Ciya.
Ciya melirik sekilas lalu kembali fokus dengan pekerjaannya.
"Habis ini kita turun, yuk? Kita sarapan bareng-bareng, okey?" ajak Asya yang diangguki Ken.
Selesai Ciya memakaikan Ken baju, Asya menyuruhnya untuk turun lebih dulu. Karena ia ingin merapikan tempat tidur Ken.
Ken juga ikut menemaninya.Selagi Asya membereskan tempat tidur, Ken bermain kuda-kudaan sambil memperhatikan kegiatan Asya dengan seksama. Setelah selesai barulah dirinya ikut turun.
"Maaf ya... aku lama, tadi beresin tempat tidur Ken dulu," ucap Asya tak enak. Pasalnya Mami, Papi, dan Rey belum ada yang menyentuh makanan sedikit pun, membuatnya tak enak hati.
Wisnu tersenyum ramah, "gak masalah, Sya. Papi malah seneng dapet menantu rajin. Pagi-pagi sudah dimasakin begini, Mami mah kalah! Kebun aja yang diurusin, tapi gak pernah Papi cicipin hasilnya," puji Wisnu pada Asya dan malah menyinggung Istrinya.
Areta berdecak kesal mendengar penuturan suaminya. Jelas saja suaminya tak pernah mencicipi hasil kebunnya, jelas-jelas kebunnya adalah kebun bunga bukan kebun singkong ataupun buah!
"Itu loh, kalau mau cicip ambil aja, pilih! Papi mau coba yang mana, terserah! Tapi mami, sih saranin buat cicip duri mawar!" balas Areta melahap makanannya dengan sesekali menatap tajam suaminya.
Yang ditatap hanya memasang wajah tak bersalah disertai kekehan. Sedangkan Asya dan Rey saling tatap menahan tawa mereka.
"Ndaa... ini apa ni..?" tunjuk Ken pada sambal telur buatan Asya.
Sontak semuanya menatap ke arah yang Ken tunjuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
Fiksi RemajaFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...