Hai gaiss🤸🏻♀️
sorry i'm lateVote dan komennya ya ges ya... sebagai apresiasi dari kalian untuk aku🔥❤️
Koreksi kalau ada typing yang salah gais🙏
Luv u gais😍
👼👼👼
"Udah enakan?" Tanya Rey sambil mengulurkan tangan pada Asya.
Asya mengecup punggung tangan Rey,
"Kepala aku pusing.""Istirahat lagi ya? Ini biar aku aja yang lipat. Kamu bobo lagi, oke?"
"Sorry, kamu jadi repot."
Rey menangkup wajah Asya, "ini sama sekali gak ngerepotin. Kamu sekarang jadi tanggung jawab aku, kita ini suami istri udah seharusnya kayak gini kan? Saling melengkapi."
"Inget! Aku juga ikut andil sama keadaan kamu sekarang," lanjut Rey yang langsung mendapat cubitan dari Asya.
"Apaan sih?! Malu tau!" sewot Asya, ia berdiri dan segera melepas mukena yang ia gunakan untuk sholat setelah itu kembali ketempat tidur membiarkan Rey merapikan sajadah yang habis mereka gunakan untuk sholat.
Asya tak memejamkan matanya, ia memperhatikan Rey. Jika dipikir-pikir Asya beruntung karena menikah dengan Rey. Kalau boleh dikatakan Rey itu perfect. Visual? Oke. Materi? Oke. Sikap? Menurut Asya Rey termasuk lembut, care, loyal lalu apalagi? Ia heran mengapa dulu Mela bermain api di belakang Rei? Poor Rey.
Asya tersenyum saat melihat Rey melepas kopiah lalu menyugar rambutnya sambil berkaca. Kan sudah Asya bilang Rey itu perfect! Ganteng banget woi? Entahlah tiba-tiba saja Asya rasanya ingin terus memandangi wajah Rey.
Asya merentangkan kedua tangannya tak lupa bibirnya yang mengerucut saat Rey berjalan mendekat.
Rey mengecup bibir Asya lalu ikut bergabung tak lupa Asya langsung memeluk Rey."Manja." Rey menjawil hidung Asya. "Mau sarapan apa? Nanti dibuatin kalau aku bisa kalau gak bisa ya aku delivery," lanjut Rey mengundang kekehan dari Asya.
Asya tampak sedang berfikir, "mmm... apa ya? Aku bingung. Sandwich aja deh, tapi mau pakai selai strawberry."
"Oke."
"Mau ngemil biskuit regal?" Asya menjawab dengan anggukan.
Rey bangun, ia mengambil sebungkus biskuit regal yang sengaja disimpan di dalam kamar mereka, takut jika Asya lapar tengah malam.
"Bun, aku ke bawah bentar ya? Mau isi minum." Rey menunjukkan teko yang sudah kosong. Ia tau istrinya itu jika sedang ngemil biskuit selalu dicelup ke air terlebih dahulu. Menurut Rey makan biskuit dengan cara dicelup terlebih dahulu tidak aneh, jika dicelupkan pada teh atau susu tapi justru istrinya ini lebih suka dicelup air mineral. "Kalau dicelup ke teh atau susu nanti rasa biskuitnya berubah," itu jawaban Asya saat Rey bertanya.
Asya tak menoleh ia hanya berdehem, matanya fokus pada ponsel yang entah sejak kapan?
Setelah mengambil minum, Rey kembali juga dengan membawa buah melon yang sudah dipotong menjadi bagian kecil.
"Baik banget suami aku," celetuk Asya melihat buah yang berada di nampan.
Rey tak menanggapi, ia sibuk meletakkan buah pada meja lipat yang sudah ia siapkan dan juga menuang air minum.
Setelah selesai Rey menghidupkan tv agar tidak terlalu sepi.Rey ikut bergabung dengan Asya, ia memperhatikan Asya yang tenang dengan biskuit regalnya membuat Rey tanpa sadar tersenyum.
Tangan Rey terulur untuk menyelipkan rambut Asya ke belakang telinga. "Lusa aku udah harus mulai kerja, gak enak sama Papi kalau aku ambil cuti kelamaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...