Ada yang nungguin aku update gak sih?🤧
Kalau ada coba dong vote dan komennya muncul di notifikasi aku gitu, lho.Correct, kalau ada kesalahan dalam penulisan dan peletakan tanda baca. Thanks.
Happy Reading!💚
•
•
•
👼👼👼Asya dan Rey menikmati makan malamnya dengan tenang, malam ini suasananya sangat menenangkan. Suara air mancur yang mengalir ditambah hembusan angin malam yang sejuk, serta lantunan petikan gitar mengiringi makan malam mereka.
Apa ini bisa dibilang makan malam romantis? Ya, mungkin. Kalau saja ada obrolan antara mereka.
Asya tidak menyangka Rey akan membawanya ke tempat seperti ini. Restoran bintang lima di sebuah hotel dengan nuansa outdoor ditambah kerlip lampu yang memberikan kesan hangat pada malam ini.
Asya menatap Rey yang telah selesai dengan makan malamnya, ia mengelap mulutnya dengan serbet yang disediakan. Terlihat sangat cool dan berwibawa.
Sudah dikatakan, hari ini Asya melihat sosok Rey yang lain. Bukan! Bukan maksud Rey berkepribadian ganda, hanya saja Rey yang saat ini berbeda dari saat pertama kali mereka makan malam di rumah Asya.
"Kamu sudah selesai?" tanya Rey menatap Asya yang juga sedang melihatnya.
"Hem... Udah, Kak."
Rey mengangguk, lalu tatapannya jatuh pada benda yang melingkar di tangannya.
"Saya rasa untuk hari ini cukup, kita gak bisa pulang terlalu malam. Kamu juga mesti prepare karena besok masih ujian," ucap Rey setelah dirinya melihat jam yang berada di tangannya.
Asya hanya mengangguk saja. Toh sebelum pulang, ia sudah kenyang.
Rey kemudian memanggil pelayan dan meminta tagihan untuk meja mereka. Setelah selesai dengan tagihan, mereka pun pulang.
Saat di dalam mobil Asya kembali teringat akan obrolan terakhir di butik. Benarkah ada kaitannya dengan mantan istri Rey?
Kenapa dirinya tak suka jika mengingat pernah ada wanita lain yang mengisi hati Rey? Atau mungkin, Rey masih menyimpan perasaan itu pada mantan istrinya?
Lama pikiran Asya berkecamuk, mobil Rey telah berhenti di depan rumahnya.
"Vio?" Rey menyadarkan Asya dari lamunannya."Sudah sampai. Sampaikan salam saya pada orang tua kamu ya, saya belum bisa mampir," ucap Rey memberi pesan. Asya tersenyum simpul kemudian turun dari mobil dan memasuki rumahnya.
Setelah mobil Rey menghilang dari pandangan baru lah Asya memasuki rumahnya.
"Assalamualaikum, bunda, ayah!"
"Waalaikumsalam, Rey gak mampir dulu, Sya?" tanya bunda Asya yang baru saja menuruni tangga.
"Enggak, bun. Udah malem katanya."
Bunda Asya mengangguk kemudian kembali bertanya, "Fitting-nya gimana? Udah beres semua?"
"Eumm... baru kebaya sama jas untuk akad doang, bun. Untuk resepsinya baru mau dirancang." Asya menjawab sambil mencium tangan bundanya.
"Lho, apa gak kelamaan?" tanya bunda Asya mengambil posisi duduk di sofa.
Asya mengendikkan bahu, ikut bergabung bersama bundanya, "Gak tau. Tapi, Kak Rey bilang kalau bisa, sih tiga minggu paling lambat harus jadi."
"Kenapa kalian gak ambil, desain yang udah ada aja?"
"Gak srek, bun. Kak Rey juga kurang setuju," jawab Asya sambil mengecek ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
Подростковая литератураFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...