44. Posesif

42.4K 3.6K 119
                                        

Aku gak lama kan Updatenya wkwk...
Tanganku gatel mau cepet up karena baca komen" kalian❤️

Semoga kalian sukaaa gaiss...

By the way, yang belum follow akun wattpad ini silakan difollow dulu ya gaisss. Masa iya ada yg vote dan komen tapi gak follow 🤧💔

Buat yang udah follow, makasih banyak ❤️

Koreksi kalau aku salah, gaiss🙏

Happy Reading!❤️



👼👼👼

Asya memakai tas selempangnya lalu berjalan mendekat Rey yang saat ini tengah memindahkan koper ke dekat pintu.

"Kita beneran jadi pulang hari ini?" tanya Asya dengan bibir yang mengerucut.

Rey berkacak pinggang, ia masih mengenakan kaos putih polos yang rencananya akan dipadukan dengan kemeja flanel. "Emang kamu gak kangen sama Ken?"

"Ya kangen sih. Cuman aku berasa belum rela buat pulang," jawab Asya sambil mengulurkan kemeja flanel milik Rey.

"Belum rela, belum rela! Tiap malem aja kamu kedinginan, gimana kalau kita lebih lama lagi disini? Yang ada kamu bisa demam."

Asya menyengir kuda mendengar penuturan Rey yang terlalu jujur. Tapi dari alasan dingin itulah setiap malam dirinya tidur dalam dekapan Rey. Lagi pula sama suami sendiri, jadi tak masalah kan?

"Udah! Ayo kita ke bawah!" Setelah mengucapkan itu Rey langsung menggandeng tangan Asya meninggalkan kamar mereka.

👼👼👼

Malam hari mereka telah sampai di rumah. Tepatnya pukul sepuluh malam mereka sampai, karena sebelum pulang Asya dan Rey pergi untuk membeli mainan yang mereka janjikan pada Ken.

"Perjalanan gak ada kendala kan?" tanya Papi Rey menyambut kedatangan anak dan menantunya.

"Alhamdulillah gak ada, Pi," jawab Rey mengecup punggung tangan Papi dan Mami-nya, begitupun Asya.

Kemudian Mami dan Asya saling berpelukan, tau kan pelukan ala ibu-ibu arisan? Ya begitulah.

"Gimana tempatnya nyaman kan?" tanya Mami Rey menggiring Asya masuk dan meninggalkan Papi dan Rey.

Asya mengangguk antusias, "iya, Mi. Nyaman banget, terus view-nya keren banget lagi. Betah deh pokoknya."

"Duh, Mami jadi pengen bulan madu lagi, Sya. Abisnya Mami penasaran banget tempatnya."

"Oh, iya. Gimana proses buat adik untuk Ken? Lancar?" tanya Areta yang sudah duduk di samping Asya.

Pertanyaan Areta membuat Asya tersenyum kikuk antara rasa malu dan bersalah. Tak ada hal spesial yang terjadi antara mereka, lalu ia harus menjawab apa?

"Mam! Vio itu cape, jangan ditanya yang aneh-aneh, deh."

Asya menoleh ke belakang dan bernafas lega, saat Rey muncul bersama Wisnu di sampingnya.

"Kan Mami penasaran, kalian udah sampe mana Rey."

Rey mendekat dan menarik tangan Asya agar segera berdiri dari duduknya. Setelah itu Rey melingkarkan tangannya di pinggang Asya yang membuat sang empu terkejut.

"Kepo..., ini kan privasi aku sama Vio," ucap Rey dengan wajah tengil yang membuat Areta memutar bola mata malas.

Asya mengulum bibir menahan tawa mendengar Rey berbicara dengan nada yang belum pernah ia dengar sebelumnya.

Me, You, and Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang