Plis guyss, aku mau double update ini😬😬
Walaupun kemaren masih gak sampe target, ya gak papa lah...Jadi nanti di akhir cerita kalian harus kasih komen, kalau bisa spam komen tentang Chapter iniiiii..... Apakah ada kesan2 buapernya atau netral ajaa, ngogheyy?
Markica
Mari kita baca😂😭
Enjoy
Happy Reading!💚
•
•
•
👼👼👼"ASYAAAA... ABIS DARI MANA LO?" Teriak Cecil menggema di lorong koridor yang ramai saat melihat kedatangan Asya menuju kelas.
"Ish, berisik banget deh, Cil!" Sewot Icha mengusap kupingnya yang terasa pengang.
Asya yang baru saja sampai di depan kelasnya hanya menghembuskan nafas kasar, "Kepo lo kek pisang, udah minggir gue mau masuk!"
"Oyy, Sya! Kita tuh khawatir sama lo. Arga gak macem-macem kan sama lo?" Tanya Icha sambil memutar-mutar tubuh Asya, berniat memastikan Asya baik-baik saja.
Namun, perlakuan Icha justru membuat Asya risih, "Ck... Udah gada apa-apa astaga... Lebay lo pada."
"Bukannya lebay, kita tuh takut aja Arga buat lo nangis lagi," Bela Cecil tak terima.
"Ya ampun, lo liat sekarang gue nangis gak?" Tanya Asya pada kedua sahabatnya dan dijawab gelengan kepala dari keduanya.
"Yaudah gausah, lebay. Lagian ngapain juga gue nangisin dia," Ucap Asya lalu menerobos masuk kelas dari selah tubuh Icha dan Cecil.
Sedangkan Icha dan Cecil kompak saling pandang, "Padahal dulu dia nangis tiga hari tiga malem," Gumam Cecil.
Icha mengangguk mengiyakan, "Terus juga sampe mogok makan. Dan sekarang bisa-bisanya dia bilang ngipiin jigi giwi ningisin diyi," Ucap Icha sambil menirukan kata-kata Asya.
Setelahnya mereka mengendikkan bahu acuh dan ikut masuk ke dalam kelas.
👼👼👼
Kriiingg...
Bel pulang sekolah berbunyi. Setelah guru keluar dari kelasnya, Asya segera membereskan buku-bukunya.
"Guys, gue duluan ya?" Pamit Asya pada Icha dan Cecil.
"Buru-buru amat lo, Sya. Nanti aja sih, keluar bareng gue. Gue bawa motor, nih. Nanti, gue anterin deh," Ucap Icha pada Asya.
"Ck... Tapi, lo jangan kelamaan ya? Keburu berlumut gue nungguin lo mungut," Jika dipikir lumayan juga hari ini Asya tidak perlu keluar ongkos. Uangnya bisa, ia tabung untuk liburan ke Korea, hehhee....
"Siap, Bos!"
"Gue juga keluarnya bareng, lo pada aja deh," Timpal Cecil sambil mengutak-atik ponsel miliknya.
"Yaudah, duduk dulu sini. Kita nunggu Icha mulung, kasian dari kemarin gak ada pemasukan," Ucap Asya dengan kekehan berniat meledek Icha.
15 menit kemudian, Icha telah selesai dengan kegiatan. Segeralah mereka bertiga keluar dari kelas.
"Guys, guys... Liat deh mas mas yang nyender di depan mobil item itu. Gils, ganteng bangt coy," Ucap Icha heboh saat sudah sampai di depan gerbang sekolah, sambil tangannya menunjuk orang yang di maksud.
"Mana si? Yang mana, Cha?" Kepo Cecil.
Sedangkan Asya yang tidak tertarik untuk melihat hanya memainkan ponselnya. Suatu yang biasa jika Icha dan Cecil heboh dengan urusan cogan. Jadi, Asya tidak ingin tau tentang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
Novela JuvenilFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...