Hi, Guys! I said sorry, because i can't double update today. Maybe, next time? I am not promise, but i will let's working do it. Thanks and i hope you like this🙌😘.
Happy Reading!💚
•
•
•
👼👼👼Selesai mereka bermain, bukan. Lebih tepatnya Ken yang bermain di wahana bermain. Asya dan Rey hanya mengawasinya saja.
Mereka memutuskan untuk pulang karena, hari semakin sore. Namun, gagal karena Asya mengajak Ken dan Rey untuk foto box terlebih dahulu.
"Ayo, Kak kita foto dulu! Cuman sebentar, Kok," Ajak Asya berjalan masuk lebih dulu bersama Ken.
Rey hanya bisa menghela nafas, dulu saat masa muda ia tak pernah melakukan hal-hal seperti ini. Sangat berbeda menurutnya anak muda jaman sekarang dan jaman Rey masih muda. Ya, sekarang juga masih muda, sih.
"Sini, Kak! Duduk samping aku!" Ucap Asya menepuk tempat duduk samping nya yang kosong. Sedangkan, Ken berada dipangkuannya.
"Kak, senyum dong! Satu dua ti-"
Drrrtt... Drrrtt... Drrrtt...
Baru ingin memulai sesi foto, ponsel Asya bergetar, membuat kegiatan mereka terhenti.
"Angkat saja dulu!" Asya pun melihat panggilan yang masuk di ponselnya.
Icha & Cecillia
called you...'Ck, ganggu aja si kunyuk,' Batin Asya kesal.
Dengan kesal Asya langsung menggeser ke kiri layar ponselnya, enggan untuk menjawab dalam keadaan seperti ini.
"Kenapa gak diangkat?"
"Emm... Gak penting. Mereka cuman mau ganggu doang paling," Jawab Asya dengan cengiran bodoh.
Mereka pun kembali berpose dan lagi-lagi dering ponsel Asya membuat kegiatan mereka tertunda lagi. Rey menatap Asya, lewat tatapan matanya meminta Asya menjawabnya.
Tapi, karena ketidak peka-an seorang Asya. Lagi-lagi panggilan ia tolak.
Baru Rey ingin membuka mulut, ingin bersuara. Tapi, urung karena deringan ponsel Asya terus berbunyi. Membuat Asya geram sendiri.
"Angkat Vio!" Titah Rey tegas. Ia yakin jika belum Asya menerima panggilan itu maka si penelepon tidak akan berhenti.
"Emmm... Iya," Dengan berat hati, ia menerima telepon dari Icha dan Cecil
Icha & Cecillia
"ASYA! KENAPA BARU DI ANGKAT, SIH!?"
Terdengar suara Icha dan Cecil melengking, langsung saja Asya menjauhkan ponselnya dari telinga. Dan, ia yakin Rey pun dapat mendengar suara teriakan teman-temannya meski loud speaker tidak hidup. Buktinya saja Rey menatapnya dengan pandangan yang sangat aneh.
"Iya, sorry sorry!" Jawab Asya pelan.
'Kalo lagi gak sama, Kak Rey udah gue buat budeg juga lu!' Batin Asya kesal.
"AYO DONG CERITA-IN, GIMANA BISA LO MAU NIKAH SAMA MAS GANTENG!" Asya meringis pelan bisa gak, sih teman-temannya ini jangan berteriak.
Malu, dengan Rey! Untung saja Rey cuek, tapi tetap saja!"Ekhm... G-gue lagi di luar. Nanti kalau gue udah balik ke rumah, gue langsung telpon balik lo pada, ya?" Setelah mengatakan itu, Asya segera mematikan sambungan telponnya, tanpa ingin mendengar jawaban dari kedua temannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
Novela JuvenilFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...