Tada.... Nih siapa yang nungguin aku update?
Jangan lupa vote, komen dan share juga deh ke temen2 kalian. Thanks 😙
Maaf bgt Chapter sebelumnya banyak banget typing yang gak aku koreksi🙏.
Semoga Chapter ini typing-nya gak bikin pusing lagi ya😂😂Happy Reading!💚
•
•
•
👼👼👼Sehabis makan malam, Asya, Rey, Ken, dan Mami Rey berkumpul di ruang tengah. Asya dan Ken sedang sibuk menyusun puzzle, sedangkan Rey dan Mami-nya menonton siaran tv. Terkadang mereka juga berbincang sedikit.
"Yeayyy... Puzzle Ken udah jadiii...." Asya bersorak sambil bertepuk tangan dan diikuti oleh Ken.
"Aduh, pinternya Cucu Oma."
"Iya, dong. Siapa dulu Bundanya," sahut Asya bangga, ia mencium pipi Ken gemas. Rey melirik sekilas, tersenyum melihat pemandangan di depannya.
Wisnu, Papi Rey yang ikut bergabung sambil membawa secangkir kopi. "Ngomongin apa, sih? Kok ramai banget?"
"Opa lihat! Ten bisa susun ini," Ken menunjuk puzzle yang sudah tersusun rapi.
"Hebat banget Cucu Opa bisa susun puzzle. Bunda yang ajarin ya?" Papi Rey berucap, kemudian kembali menyeruput kopi.
"Pi, kamu kok minum sambil jalan-jalan, sih! Duduk dulu, lho!"
"Maaf, Mam." Papi Rey menyengir kuda kala mendapat teguran dari sang istri.
"Gak kerasa udah jam sembilan malam, Ken waktunya bobo," ucap Rey bangkit menggendong Ken.
"Vio, ayo! Mam, Pap kita ke kamar duluan," pamit Rey pada kedua orang tuanya.
"Lho? Ken mau tidur bareng kalian?" tanya Mami Rey menatap anaknya penuh tanya.
Rey menggeleng, "nanti dipindahin kalau sudah tidur ke kamarnya."
Areta dan Wisnu mengangguk kompak. "Bagus. Biar Ken cepet punya adik."
Asya memalingkan wajahnya, malu mendengar ucapan Mami Rey.
Setelah itu mereka menaiki tangga menuju kamar Rey yang juga sudah menjadi milik Asya.
Sesampainya di kamar, Asya langsung menggiring Ken menuju kamar mandi, sedangkan Rey ia duduk di pinggir kasur sambil memainkan ponsel.
"Sebelum tidur kita harus cuci kaki, cuci tangan, terus sama apa?" Asya bertanya sambil menuntun Ken menuju kamar mandi.
"Tuci tigi..." jawab Ken semangat.
"Gosok gigi, Sayang..." ralat Asya.
"Iya, tosok tigi, Nda...."
Asya mengusap pucuk kepala Ken dengan gemas, "pinter."
Setelah selesai dari kamar mandi Asya membawa Ken ke kasur. Disana sudah terdapat Rey yang duduk di pinggir kasur sambil memainkan ponselnya.
"Sudah?" tanya Rey dengan satu alis terangkat.
Asya mengangguk, ikut berbaring di kasur bersama Ken. Tak lama Rey juga ikut berbaring dengan posisi menyamping menghadap Asya dan Ken.
Seketika Asya menjadi gugup, sedekat ini! Asya memalingkan wajah, ia enggan menatap wajah Rey tapi matanya menolak untuk itu.
Rey mengusap pucuk kepala Ken, padahal Ken saja membelakanginya. Ken mengalungkan tangannya di leher Asya.
"Unda... mau mimi," ucap Ken pelan. Asya diam tak bergeming, ia asik menatap wajah Rey sedekat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/262527237-288-k177528.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
أدب المراهقينFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...