Hai Guys 👋
Berapa hari nih, aku gak Update?
Ada yang nungguin gak sih?😌Aku mau cerita dikit nih, jadi beberapa hari yang lalu, hape ku itu rusak, jatuh sama adekku. Makanya aku beberapa hari ini gak main hape dan gak bisa nulis cerita 🤧, tapi sekarang udah bener kok guys🤗🤗
Udah deh segitu aja, hehehe...
Let's See...
Happy Reading!💚
•
•
•
👼👼👼Kriiingg...
"Baik lah, semuanya. Pelajaran kita akhiri sampai disini. Untuk minggu ini kalian Ibu bebaskan tugas! Setelah ini langsung pulang tidak ada yang keluyuran main, inget! Kalian sudah berada di kelas akhir jadi segeralah bertobat," Ucap Bu Zubair memberi nasihat di ujung perjumpaan hari ini.
"Siap, Bu...." Sahut anak-anak di kelas Asya.
"Yasudah, kalau begitu Ibu permisi," Ucap Bu Zubair lagi, lalu segera berjalan keluar kelas.
Setelah Bu Zubair hilang di balik pintu, Asya segera mengemas buku-bukunya. Entah kenapa saat ini, ia ingin cepat-cepat pulang ke rumah.
"Buru-buru amat sih, Sya?" Tanya Cecil menatap Asya bingung.
"Tau, udah kek orang sibuk aja, Lo," Timpal Icha yang juga menatap Asya aneh.
"Bukannya gue sok sibuk. Gue tuh lagi ada janji sama Bunda, oh iya, gue cabut duluan ya?" Ucap Asya yang tentu saja beralibi.
Setelah mengucapkan itu Asya segera berlalu dari hadapan Cecil dan Icha. Sehingga membuat kedua sahabatnya itu makin menatap aneh punggung Asya yang mulai hilang di balik pintu.
Setelah itu Cecil dan Icha saling memandang, "Kagak biasanya tuh anak," Ucap Icha sambil memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.
"Ho'oh, Cha. Tapi, yaudah lah bodo amat. Gue mau cus pulang aja, bye bye Icha...!" Ucap Cecil sambil membenarkan posisi tas di punggungnya kemudian, berjalan meninggalkan Icha sendirian di kelas, tidak lupa juga melambaikan tangannya pada Icha.
"Dih anjir, pegi juga dia ujungnya ninggalin gue," Gumam Icha kesal memandang kepergian Cecil.
"Oh, iya. Mumpung udah sepi nih kelas. Saatnya beraksi Icha...." Gumam Icha sambil menampilkan smirk, lalu mulai berjalan mengitari tiap meja yang ada di kelasnya.
Kalian tau kan maksudnya Icha?
👼👼👼
"Makasih ya, Neng," Ucap tukang ojol yang Asya tumpangi.
"Sama-sama, Bang," Balas Asya tersenyum ramah. Setelah mendapat jawaban dari Asya tukang ojol itu segera melajukan motornya kembali untuk mencari orderan baru.
"Assalamualaikum," Ucap Asya saat sudah memasuki rumahnya.
"Waalaikumsalam," Jawab Lea sambil mengulurkan tangan pada Asya dan disambut baik oleh Asya.
"Kok keliatannya lemes banget sih, Sya?" Tanya Lea saat melihat putrinya itu kelihatan tidak bersemangat.
Mendapat pertanyaan seperti itu, Asya langsung menggelengkan kelapa dan menampilkan senyum semanis mungkin, "Aku cuman kegerahan aja, Bun," Sahut Asya.
"Asya langsung ke kamar ya? Mau ngadem," Lanjutnya lagi meminta persetujuan. Lea yang melihat raut lelah anaknya segera mengangguk sambil tersenyum.
Setelah mendapat anggukan, Asya segera melenggang pergi menuju kamarnya. Asya tidak tau kenapa, ia merasa tidak bersemangat sekali hari ini. Apakah dampak dari bertemu Arga tadi pagi sampai seperti ini? Pikir Asya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...