54. Cooking With CeCha

25.1K 2.7K 72
                                    

Makasi yang udah setia nunggu aku up❤️

Vote dan komen jangan lupa.

Tandain kalau ada salah, guys❤️

Happy Reading!❤️



👼👼👼

Rencananya hari ini Asya, Icha, dan Cecil akan mengisi waktu mereka berkumpul dengan memasak. Yang pasti akan dipimpin oleh Asya.

Bude Nia, Mbak Juli, dan Ciya hari ini tak banyak tugas. Mereka tetap stay di rumah belakang yang memang khusus disiapkan untuk pekerja disana.

Dan di dapur lah saat ini Asya, Icha, dan Cecil sedang bergulat dengan alat-alat masak.

"ICHA! Cabenya tuh dipotong menyerong, bukan kayak gini!" dumal Asya saat Icha tak mengikuti arahan Asya sebelumnya yang meminta Icha memotong cabai menyerong.

Icha menyengir kala Asya mengomelinya. Cecil yang sedang mengoseng-oseng daging ikut menoleh, mengintip hasil kerja Icha.

Seketika Cecil langsung menahan tawa saat melihat potongan cabai yang bentuknya tak beraturan.

"Abisnya rada ribet, Sya kalau miring-miring," kilah Icha sambil terus memotong cabai dengan bentuknya tak beraturan.

Asya menghela nafas lelah. Bagian mana yang ribet? Hanya memotong cabai dengan bentuk menyerong apa susahnya, sih?

"Aelah, Cha, Cha.... tinggal dipotong miring-miring kayak otak lo aja apa susahnya, dah?" Tawa Cecil pecah, sedangkan Icha langsung memasang wajah garang.

"Itu beda lagi!" ketusnya melirik Cecil tajam. Yang dilirik hanya tertawa saja.

"Ngomong pengen cepet nikah. Pantes aja lo kagak ada yang lamar, motong begituan aja dibilang ribet," celetuk Cecil lagi, ia kembali mengoseng-oseng masakan daging tersebut.

"Udah-udah. Mending lo kupas kulit bawang buat tumis kangkung," putus Asya segera mengambil alih memotong cabai. Icha dengan senang hati berpindah posisi.

"Sya... bye the way, anyway, busway lo udah pernah skidapapap belum sih? Lo kayaknya kagak pernah cerita dah sama kita." Asya terkejut kala pertanyaan yang terlontar dari mulut Icha.

"Apaan, sih lo! Ngomong difilter dulu dong," balas Asya kesal.

"Lah? Emang ada yang salah sama pertanyaan gue?" tanya Icha bingung menatap Cecil yang juga menatapnya.

Cecil menggeleng pelan. "Atau selama dua bulan ini, lo belum dia apa-apain? Ngaku lo? Masih perawan kan lo?" tuding Cecil memicingkan mata menatap Asya.

Asya terdiam tak menjawab. Kenapa ia seperti ditodong begini? Memangnya kenapa kalau belum ada acara skidapapap? Namanya juga belum siap.

"Ngaku lo, Sya! Masih perawan ting-ting kan lo?!" tanya Icha menyelidiki.

"Apaan sih.... Cil itu dagingnya udah mau mateng! Cha itu kulit bawangnya buruan dikupas!" titah Asya mencoba mengalihkan pembicaraan.

Cecil mematikan kompor, lalu kembali menatap Asya menyelidik. Icha juga meletakkan pisau yang ia pegang, lalu menatap Asta mengintimidasi. Tentu saja Asya tak berkutik.

"Iyakan, Sya? Lo belum diapa-apain?" Cecil bertanya dengan jari menunjuk wajah Asya. Membuat Asya merasa terintimidasi.

Asya berulang kali mengalihkan tatapan intimidasi kedua temannya. Malu banget kalau mereka sampai tau bahwa dirinya masih perawan ting-ting. Pasti diolok habis-habisan.

Me, You, and Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang