55. Tamu Tak Diundang

26.6K 3K 102
                                    

Gimana Weekend-nya?

Vote dan komen yaa... Kalau bisa share juga ketemen kalian❤️

Request lagu yang akhir-akhir ini sering kalian dengar, dong...

Tandain kalau ada yang gk jelas atau ada yang salah. Besok pagi aku benerin.

Happy Reading!❤️



👼👼👼

Sudah tiga hari berlalu, Wisnu, Areta , dan Ken sudah kembali ke rumah mereka. Saking rindunya Ken dengan Bunda tercintanya ia meminta untuk tidur bersama dengan Asya.

Rey yang tak bisa mencegah kemauan Ken saat ini menikmati makan malamnya dengan tak semangat. Anaknya kembali posesif dengan Asya.

Sejak sampai rumah entah mengapa anaknya itu seperti tak kehabisan energi. Terus saja bercerita ini dan itu. Rey saja yang mendengar merasakan telinganya akan segera meledak, tapi mengapa istrinya itu biasa saja malah ia juga excited mendengar cerita Ken. Bahkan saat makan malam pun Ken masih tetap tak berhenti bercerita.

"Bunda tau gak aunty Jeje punya kucing banyak banget.... Ada hitam, putih, abu-abu, olens, loleng banyak banget," papar Ken kemudian menerima suapan nasi dari Asya.

"Loleng?" beo Asya tampak berfikir. "Loleng apaan ya?" tanya menoleh pada Rey, Wisnu, dan Areta.

Ketiganya mengendikan bahu, tak lama Ken menjawab saat isi makanan di mulutnya sudah habis.
"Itu loh, loleng itu walnana campul-campul, Ndaa.... masa gak tau."

Tawa Asya pecah begitupun Areta dan Wisnu. "Oh, loreng, toh."

Rey memasang wajah mencemooh, "makanya bisa ngomong 'R' biar gak bikin bingung!"

"Rey! Anak sendiri diperangin!" tegur Areta dengan wajah garang membuat Rey terkekeh sesaat.

"Nanti kalau Ken bisa ngomong 'R' Papa kasih hadiah adik," ucap Rey tiba-tiba yang langsung mendapat cubitan keras di pahanya. Siapa lagi kalau bukan istri tercintanya.

"Sayang," cicit Asya pelan yang tak dipedulikan Rey.

Ken menggeleng kuat. "Ken gak mau adik, maunya kucing. Kucing itu lucu, adik itu gak lucu." tolak Ken mentah-mentah membuat Rey tercengang. Heh! Bisa-bisanya Ken menolak mahluk kecil yang lebih imut dari dirinya.

"Loh, kok gitu?" tanya Asya dengan tatapan bingung.

"Mana ada! Kalau Ken punya adik, ya adik Ken itu lebih imut, lebih lucu dari kamu!" bantah Rey serta merta. Ia tak terima! Tujuan Rey mengatakan akan memberi hadiah Ken adik supaya nantinya menjadi jalan agar bisa melakukan iya-iya dengan Asya, yang pasti tak akan menolak jika menyangkut Ken.

"Emang adik bisa diajak main kayak kucing?" tanya Ken. Ia juga tak setuju saat mendengar ada mahluk yang lebih imut dan lucu darinya.

"Bisa dong, Sayang. Adik itu dedek bayi kayak Zidan," timpal Areta sedikit merendahkan tubuhnya.

Ken tampak membulatkan mulut membentuk huruf 'O'. "Berarti lucu, dong Bun?" tanyanya menatap Asya yang langsung diangguki.

"Emang iya," celetuk Rey melahap makanannya.

"Kalau gitu Ken mau belajal ngomong el ah bial punya adik kayak jidan." Rey langsung tersenyum sumringah mendengar ucapan Ken.

Seketika ia langsung menatap Asya meminta persetujuan. Asya malah memutar bola mata jengah.

Me, You, and Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang