Halo👐 gimana kabarnya?
Selamat menjalankan ibadah puasa ya, bagi yang menjalankan 🤤❤️
Maaf ya telat ucapin🙏
Siapa nih yang udah siap baju buat lebaran?😂Vote dan komen guys ramein, tembus 150 komen besok aku up
Happy Reading!❤️
•
•
•
👼👼👼Perlahan Asya keluar kamar mandi dengan menggenggam dua buah testpack. Tatapan Asya beralih menatap keluarganya yang sedari tadi menunggu.
Asya perlahan mendekati Lea. "Aku gak paham, Bun ini gimana?" tanya Asya bingung. Sedangkan Lea dan yang lainnya menghembuskan nafas kasar. Kecuali, Ken yang tengah fokus menyantap klepon buatan Lea di pangkuan Dimas.
Lea merampas kedua testpack itu, memperhatikannya dengan seksama. Hingga pekikannya mengejutkan semua, bahkan klepon yang berada di tangan Ken pun terjatuh karena terkejut dengan pekikan Lea.
"HAMIL! YEAYYYY... HAMIL!!" pekiknya sambil melompat membuat yang lain bersorak riang. Kecuali, Ken dan Asya yang masih bingung harus bereaksi apa.
Lea memeluk putrinya erat, mengecupi pipi Asya berulang kali sambil mengucapkan kata syukur dan selamat.
Asya masih diam. Tatapannya beralih pada Rey yang berganti ingin memeluknya.
"Selamat Bunda cantik, Makasih Sayangku... Makasih banyaaaaak," ucap Rey mengecup pucuk kepala Asya. Asya hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Benerkan dugaan aku kalau kamu lagi hamil?" tanya Rey melepaskan pelukannya. Wajah yang semula senang berubah seketika melihat wajah Asya yang tak memunculkan raut bahagia.
"Kamu kenapa?" Rey membelai pipi Asya dengan lembut.
"Hah? Kenapa?"
"Kamu gak senang kamu hamil?"
Asya menggeleng kencang. "Enggak, aku masih gak nyangka kalau aku lagi hamil," jawab Asya pelan.
Rey tersenyum lembut, membingkai wajah Asya. "Sore nanti kita ke rumah sakit, okay? Kita bakal pastiin lagi biar lebih akurat," jelas Rey.
Kini berganti Roland yang memeluk Asya. "Selamat ya, Sya kamu mau jadi Bunda lagi. Inget jaga kesehatan, kalau butuh apa-apa langsung kasih tau Rey, Abang, ataupun Ayah," ucap Roland memeluk Asya dengan erat. Ia sendiri pun masih tak menyangka bahwa Asya tengah mengandung.
"Abang gak nyangka kamu sekarang lagi hamil aja. Padahal rasanya baru kemarin Abang temani kamu main masak-masakan," lanjut Roland mengurai pelukannya.
Asya terkekeh geli, ia kembali memeluk Roland. Ia juga merasakan hal yang sama dengan Roland. Baru kemarin rasanya ia diajarkan berenang oleh Ayahnya dan diajarkan berhitung oleh ibunya. Tak menyangka juga jika ia telah menjadi seorang Ibu.
Bergantian dengan Dimas yang memeluk Asya dari samping sambil menggendong Ken.
"Selamat, Sayang. Jaga kesehatan, kalau ada apa-apa langsung bilang. Kita semua ada untuk kamu," ucap Dimas mengusap pucuk kepala Asya.Lalu tatapannya beralih pada Ken. "Ken sebentar lagi jadi Abang, loh. Gak mau ucapin selamat sama Bunda?" tanya Dimas.
"Ken mau punya adik kayak adiknya Zidan," tambah Asya, tangannya sambil merapihkan helaian rambut Ken.
"Mana adiknya?" tanya Ken menatap Asya.
Asya mengusap perutnya. "Ini di perut Bunda."
"Kok di dalam? Kelualin dong, Nda! Bial bisa main sama-sama," pinta Ken dengan wajah polos membuat semua terkekeh.
![](https://img.wattpad.com/cover/262527237-288-k177528.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You, and Our Baby
Fiksi RemajaFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! Arastasya Viona sebut saja Asya, gadis berparas cantik dan memiliki senyum manis. Di umur yang masih belasan tahun Asya diberi tanggung jawab untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung. "Aku dan kamu akan menjadi kita d...