Yuk jangan jadi silent readers ;)
1 vote kamu berarti sejuta bagi penulis❤Syila merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, tapi seketika tangannya membentur sesuatu yang cukup keras. Matanya spontan terbuka dan semakin lebar saat ia menyadari dirinya tengah berada di dalam mobil orang lain. Syila langsung panik dan memandang seisi mobil yang kosong.
"Gue nggak lagi diculikkan ?" Pikirnya secara kalut. Ia melihat kakinya dan ternyata tidak terikat, ia pikir ia akan melihat pemadangan tali yang menyeramkan.
Buru-buru Syila membuka pintu dan keluar."Syila.." Panggil seseorang dari belakang.
Badan Syila seketika terputar dan ia langsung bernafas lega ketika melihat Erga.
Entah setan mana yang merasuki, Syila langsung berlari kecil dan memeluk Erga. "Sumpah gue takut, gue kira ada yang nyulik gue." Keluh Syila dengan nafas yang sedikit tersengal. Tampak juga dahinya mengeluarkan sedikit keringat.
Erga mengacak lembut rambut Syila. "Iya diculik tapi sama gue."
Syila yang akhirnya sadar dengan tingkahnya langsung melepaskan tautan tangannya yang melingkari Erga. "Sorry tadi gue refleks."
Erga menggeleng. "Santai aja, tadi gue nggak sengaja liat lo ketiduran jadi gua gendong bawa ke mobil."
Syila menggigit bibir bawahnya. "Maaf ya gue ngerepotin pake gendong lagi." Ucapnya tidak enakan
Erga memgang dagunya. "Lo ternyata berat juga sih."
Sontak Syila menatap Erga dengan sinis dan disipitkan. "Iya gue tahu gue berat, awas nanti sampe rumah punggung lo patah."
Erga terkekeh. "Bercanda, yuk gue anter pulang." Ia berjalan dengan diikuti Syila dari belakang.
"Oh ya itu gitar yang waktu itu lo perbaikin?" Tanya Syila setelah duduk di dalam mobil. Ia menyadari Erga membawa gitar tadi di punggungnya.
Erga menatap Syila setelah menghidupkan mesin mobil. "Iya, gue bakal ada job nyanyi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Romansa Remaja Satu Atap (END)
Teen FictionBagaimana ketika Syila ditemukan takdir bahwa ia harus tinggal satu atap dengan seorang laki-laki yang ternyata juga most wanted di sekolah baru nya nanti. Jika kalian berpikir karena hamil? Tenang, bukan itu alasannya. Alasannya sederhana yang memb...