Part 14 "Pacaran?!"

98.4K 9K 439
                                    

"Diem ya lo kerikil, gue mau ketemu calon pacar gue, Arlan."

"Uhukk....uhukk...."

"Syila lo nggak papa?" Seva menyodorkan segelas minuman ke hadapan Syila. Temannya tak terlihat baik-baik saja.

Tangan Syila tergerak menandakan tidak ada masalah. "Maaf, tadi agak keselek." Syila buru-buru meneguk isi gelas tersebut.

Brakk....

Arlan bangun dari kursinya dengan kasar. Hal itu berhasil mencuri perhatian sebagian besar isi kantin. Kakinya mulai melangkah mendekati meja tempat Syila makan dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celana. Pandangan matanya terpaku pada seseorang.

Tangan Arlan menggapai lengan Syila lalu menariknya berdiri.

"Lo ngapain?" Bisik Syila kecil.

Arlan mengeluarkan tangannya melingkari pinggang Syila. Jari-jarinya bertengger manis nan erat disana.

"Dia yang pacar gue." Ucap Arlan dengan tegas.

Terlihat gadis yang tadi mengaku sebagai pacar Arlan sontak menganga dan membulatkan matanya, begitu juga dengan seisi kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat gadis yang tadi mengaku sebagai pacar Arlan sontak menganga dan membulatkan matanya, begitu juga dengan seisi kantin.

Syila menggertakan giginya, tangannya berusaha keras melepaskan tangan Arlan yang melingkari pinggangnya. Namun Arlan menggagalkan usaha Syila, membiarkannya disitu.

"Bukan-bukan." Elak Syila berusaha meyakinkan orang-orang di sekitarnya. Ketiga temannya yang masih duduk pun sekarang tengah memelototinya, meminta penjelasan.

"Arlan lo lagi bercanda kan?" Gadis itu mendekat, meminta jawaban pasti dari Arlan.

"Gue nggak hobi bercanda." Tangan Arlan yang sebelumnya melingkari pinggang Syila pindah melingkari pundak. Menarik Syila lebih mendekat padanya.

"Dia pacar gue." Arlan menunjuk Syila dengan tangan yang lain, tegasnya sekali lagi.

Syila mendongak menatap Arlan. Manik mata mereka bertemu dengan satu sama lain.

"Ishh." Gadis itu menghentakkan kakinya kesal lalu melenggang keluar kantin.

Syila buru-buru melepaskan tangan Arlan yang merangkul pundaknya. "Arlan lo apa-apaan sih?"

Arlan hanya mengedikkan bahunya.

"Syila." Panggil seseorang tiba-tiba dari arah samping.

Sedetik kemudian tangan Syila ditarik oleh orang tersebut.

"Erga?"

"Erga?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Romansa Remaja Satu Atap (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang