Yuk jangan jadi silent readers ;)
1 vote kamu berarti sejuta bagi penulis❤Syila baru saja selesai berpakaian setelah mandi. Di sebelahnya entah apa yang ketiga cowok itu lakukan kadang mereka berisik, namun tiba-tiba berubah mengheningkan cipta. Syila niatnya akan drakor marathon untuk menghabiskan malam sebelum handphonenya berdering karena ada satu pesan masuk.
Syila berjalan ke arah meja di sebelah kasur untuk mengambil handphonenya.
Erga
Hari ini gue ada job nyanyi.
Mau datang nggak?
Syila berfikir sebentar sebelum akhirnya ia menjawab iya dan menanyakan alamat café tempat band Erga manggung. Ia lantas berjalan menuju lemari untuk memilih pakaian yang akan ia kenakan.
Tiga puluh menit berlalu, Syila sudah siap dan Erga juga telah mengirimi lokasi café tersebut. Karena ia masih baru di Jakarta, Syila mengajak teman-temannya dan sayang hanya Ilma yang bisa. Akhirnya ia memutuskan untuk berangkat sendiri-sendiri dan bertemu langsung di café.
Tangan Syila menutup pintu kamarnya. Ia melirik kamar Arlan sebentar. Mengingat Arlan yang hemat bicara dengannya membuat Syila memutuskan untuk pergi tanpa berpamitan secara langsung. Ia akan menitipkan salamnya lewat Bi Indah saja.
"Bi Indah Syila pergi dulu ya."
"Hati-hati nak Syila."
...
Dari jarak beberapa ratus meter, Syila dapat melihat plang café tersebut. Setelah membayar ongkos ojek onlinenya, Syila segera turun. Lima menit lalu ia mendapat pesan dari Ilma bahwa ia sudah berada di dalam café, menempati salah satu meja.
Tangan Syila membuka pintu masuk dan terlihat café yang bernuansa retro dengan meja yang semuanya hampir terisi.
"Lagu selanjutnya, saya nyanyiin buat cewek yang lagi buka pintu, temen baru saya." Ucap sang gitaris sekaligus vokalis.
Dalam sedetik, semua orang langsung mengarahkan matanya pada Syila. Ia yang baru saja masuk langsung terkesiap dan menatap sang vokalis, Erga. Ia melemparkan senyum dengusannya dan langsung berjalan menghampiri Ilma.
"Cie baru datang langsung disuguhin nyanyian spesial." Ilma menyenggol kecil lengan Syila.
Seisi café menjadi sunyi ketika suara musik mulai mengalun. Syila menikmati suguhan Erga, suaranya terdengar indah memasuki telinga. Selama pertunjukkan Syila berhasil dibuat sedikit tersipu dengan tatapan Erga yang sebagian besar diarahkan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romansa Remaja Satu Atap (END)
Ficção AdolescenteBagaimana ketika Syila ditemukan takdir bahwa ia harus tinggal satu atap dengan seorang laki-laki yang ternyata juga most wanted di sekolah baru nya nanti. Jika kalian berpikir karena hamil? Tenang, bukan itu alasannya. Alasannya sederhana yang memb...