Yuk jangan jadi silent readers ;)
1 vote kamu berarti sejuta bagi penulis❤Sebelumnya
Arlan bersama dengan Argan dan Rakil berjalan menuju kantin. Mereka yang memiliki tampang tampan melangkah sejajar berhasil menarik perhatian beberapa murid terutama para siswi.
Rakil mengintip belakang celana Argan. "Gan kayaknya uang di saku celana lo meluap minta dibelanjain." Celetuknya.
Argan sontak menatap Rakil sinis. "Mau apa lo tai kucing?"
"Bolehlah ditraktir makan di kantin, dompet gue ketinggalan nih." Rakil mengedipkan satu matanya genit yang membuat Argan langsung bergidik ngeri.
"Minta sana sama barisan cewek-cewek lo." Tolak Argan cepat.
Rakil menyisir rambutnya ke belakang. "Hilang dong nanti karisma gue sebagai cowo tampan nan mapan." Bagi Rakil akan sangat memalukan jika ia melakukannya.
"Biar gue yang traktir." Sahut Arlan menimpali.
Mata Rakil tampak berbinar-binar seketika. "Serius lo Lan?"
Kaki Arlan berhenti sesaat lalu menatap Rakil serius. "Tapi boong."
Rakil melayangkan pukulannya ke udara. "Anj*ng, untung gue kepikiran Syila jadi gue memutuskan untuk nggak jadi ngerusak muka lo." Rakil mengelus dadanya dengan sabar, punya sahabat emang maha pelit. Apalah daya Rakil, mari merayu para pedagang untuk makanan gratis, meski hanya sebiji bakwan.
"Btw Lan, lo kemarin sama Syila nggak ngelakuin apa-apa kan di..?" Tanya Argan setelah nama Syila masuk ke telinganya.
"Gue nggak niat jadi cowok brengsek." Tentang Arlan cepat. Melihat mamanya membuat ia sadar bahwa setiap perempuan di dunia ini berharga dan bukan untuk disakiti apalagi dirusak.
Rakil menoel kepala Argan. "Denger tuh kentut buaya, Arlan itu cowok baik-baik kayak gue." Ucap Rakil yang tak lupa menyombongkan dirinya.
"Perlu gue sebutin tuh nama-nama yang ada di WA?" Ancam balik Argan. Memang benar, isi pesan WA Rakil sebagian besar dari wanita yang maunya masuk perangkap rayuan seorang bujangan bawel macam Rakil.
"Santai bro, jaga image temen lah." Tukas Rakil.
Di depan mereka terlihat seisi kantin berkerumunan, tampaknya ada sesuatu yang terjadi. Rakil berjalan terlebih dahulu mendekat dan bertanya pada salah satu murid yang berjalan lewat.
"Eh tu rame kenapa? "
"Itu Gladys ribut sama Syila." Jawabnya lalu langsung melenggang pergi.
Dapat dipastikan Argan dan Arlan juga mendengar jawaban murid itu. Alhasil mereka berdua ikut melangkah mendekati kantin hingga di posisi dimana mereka bisa mendengar keributan yang terjadi.
"Kalian semua denger ya, Arlan dan Syila selama ini bohongan pacaran."
Itu kalimat jelas pertama yang mereka dengar keluar dari mulut Gladys.
Argan dan Rakil sontak menatap Arlan. Mereka berdua juga tak tahu menahu soal pacaran bohongan-bohongan ini. Arlan tak menjawab, ia memilih diam mendengarkan apa yang akan Syila ucapkan selanjutnya.
"Iya gue sama Arlan cuman pura-pura, puas lo sekarang hah?"
Deg..
Syila mengakuinya..
Tangan Arlan seketika mengepal kuat di kedua sisi samping tubuhnya. Arlan tahu Syila dipaksa keadaan untuk menjawab namun kenapa ia ingin Syila menjawab tidak. Mata Arlan masih tak lepas dari Syila hingga akhirnya ia melihat pemandangan Erga yang menarik Syila keluar kantin di sisi lain, terasa pilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romansa Remaja Satu Atap (END)
Teen FictionBagaimana ketika Syila ditemukan takdir bahwa ia harus tinggal satu atap dengan seorang laki-laki yang ternyata juga most wanted di sekolah baru nya nanti. Jika kalian berpikir karena hamil? Tenang, bukan itu alasannya. Alasannya sederhana yang memb...