Makasi banyak untuk 1 juta pembacanya, sayang kalian banyak-banyak ❤❤
Follow my instagram @ayu.suciari
Kali aja ada yang mau kenalan gitu, sabi bangettJangan lupa vote dan komen yaa 😆
Sangat berarti buat penulis 🌸Dan jangan lupa mampir ke cerita United sama Shreya 😊
Happy reading...
"Brakk..."
Syila sontak dibuat bersidekap dengan kahidiran Arlan yang membuka pintu kamarnya cukup nyaring. Untungnya ia tidak tengah melakukan hal memalukan yang bisa menjatuhkan harga dirinya di depan mata laki-laki itu.
Syila kembali fokus pada kegiatannya, bersiap menghadiri pameran yang berlangsung satu jam lagi. Ia memilih fokus merapikan penampilannya di depan cermin.
Arlan menyenderkan tubuhnya di dinding samping Syila seraya menyilangkan kedua tangan di depan dada. "Tadi pagi kenapa berangkat duluan?"
Syila menoleh singkat ke sumber suara. "Lo telat, gue nggak mau kena hukuman."
Arlan mendengus sebal. "Kenapa nggak dibangunin?"
Syila menunjuk dirinya sendiri. "Gue udah coba, tapi lo tidurnya kayak beruang kutub hibernasi. Gue tinggal deh jadinya." Jawab Syila membela diri. Ia mengambil tas di ujung meja dan mengenakannya.
"Itu karena gue mimpi indah." Jelas Arlan lebih lanjut. Ia menegakkan badannya dan meletakkan kedua telapak tangan di pundak Syila.
"Mimpi apa sayang?" Tanya Syila meladeni dengan sabar. Jujur saja ia masih kesal mengingat tadi pagi menggedor pintu laki-laki itu tapi nyatanya tak ada suara yang membalas. Dan Syila sendiri juga buru-buru harus berangkat lebih awal untuk kumpul di ruang club. Untung badannya sama sekali tak terasa sakit atau melemah, meski kemarin basah kuyup akibat hujan.
Arlan memerengkan kepalanya ke samping seraya tersenyum kecil. "Nikah sama lo."
Tepat setelah mengucapkannya, Syila ditarik masuk ke dalam dekapan. Tangannya melingkari badan gadis itu, menjebaknya di dalam. Sedangkan Syila hanya menghela nafas pasrah seraya menumpu dagunya di dada Arlan agar lehernya tak lelah selama menengadah ke atas. Sepertinya ia harus mulai terbiasa dengan tingkah tiba-tiba laki-laki ini.
Arlan menatap fokus Syila yang lebih pendek darinya. "Ke KUA yuk."
Syila mengangguk-nganggukan kepalanya. "Ke kutub aja yuk, gue telantarin lo disana biar gabung sama beruang-beruang lucu abistu bisa lanjut mimpi indah deh, mau?"
"Di kutub foto prewednya aja gimana?
"Sama beruang betina ya."
Arlan berhasil dibuat kesal melihat senyuman jahil di wajah gadis itu. Keningnya ia jatuhkan di atas dahi Syila dengan lembut. Mata mereka lurus terhadap pupil masing-masing dengan jarak yang begitu dekat, termasuk jarak tubuh mereka. "Jahil banget sih pacarnya Arlan." Ucapnya seraya menggesek-gesekkan ujung hidung mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romansa Remaja Satu Atap (END)
Teen FictionBagaimana ketika Syila ditemukan takdir bahwa ia harus tinggal satu atap dengan seorang laki-laki yang ternyata juga most wanted di sekolah baru nya nanti. Jika kalian berpikir karena hamil? Tenang, bukan itu alasannya. Alasannya sederhana yang memb...