Bab 5. Motif Tulisan

235 45 2
                                    

Pengurus Wu Xiao yang mendengar nada suara Wu Niang yang sangat tidak puas, dengan cepat berkata sambil tertawa: "Da Taitai sudah tahu kok. Hanya tidak bertanya sampai begitu detil seperti nona Wu."

Wu Niang yang biasanya terlihat ceria tiba-tiba sekarang merubah ekspresinya, dengan serius berkata: "Ibu sangatlah memperhatikan hal ini, apalagi dia mempercayakannya kepada kita bertiga. Kalau sampai terjadi apa-apa, tidak ada satupun dari kita yang bisa menanggungnya. Ada perkataan yang mau tidak mau harus saya katakan...."

Pengurus Wu Xiao ini walaupun posisinya adalah pengurus rumah keluarga Luo, tetapi pekerjaannya justru bukan di rumah keluarga Luo. Biasanya hanya mengikuti di samping Da Taitai berjalan-jalan, menemani Da Taitai bergosip, atau melakukan sedikit pekerjaan serabutan seperti menyampaikan pesan, Da Taitai sepertinya menyukai ada orang seperti begini berada di sampingnya, walaupun posisi dia tidak sepenting bibi Xu, tetapi sedikit banyak merupakan orang kepercayaan. Jadi semua orang di kediaman Luo tetap memandang mukanya.

Shiyi Niang yang mendengar nada menggurui di perkataan Wu Niang, mau tidak mau jadi menghela nafas.

Semua orang juga melakukan tugas karena perintah Da Taitai, ada kalanya, kelakuan Wu Niang terlalu menekan orang.

Sebagai contoh masalah ini. Dari awal pengurus Wu Xiao sudah menjelaskan jenis papan pembatas ini, hanya Wu Niang mengajukan keberatan, ditambah dengan alasan yang menyulitkan orang. Kemudian Wu Niang bertanya "ibu sudah tahu belum", pengurus Wu Xiao berkata "Da Taitai bertanya tidak terlalu detil" ..... semua penjelasannya, jelas memberitahu Wu Niang, kalau hal ini, Da Taitai sudah mengetahuinya.

Dia melihat senyum pengurus Wu Xiao sudah sedikit kaku, jadi memutuskan menyela perkataan Wu Niang, sambil tertawa bertanya: "Bibi Wu, ukuran papan pembatas ini sudah tidak berubah lagi ya?"

Perkataan Shiyi Niang yang memotong perkataan menggurui Wu Niang tentu saja diterima dengan senang hati oleh pengurus Wu Xiao. Dia buru-buru berkata: "Kalau lebih besar lagi, kelihatannya agak kaku; kalau lebih kecil lagi, kelihatannya seperti barang mainan. Tidak akan berubah lagi." Nada suaranya sangatlah hangat.

"Kalau begitu kakak mengikuti ukuran ini menulis kaligrafi dahulu!" Shiyi Niang tersenyum-senyum memandang Wu Niang, "Jarak waktu dari sekarang sampai nanti sewaktu memberi hadiah masih ada tiga bulan lebih, kita duluan memulai, nanti kalau kayu yang sesuai sudah ditemukan, masih sempat untuk dibuat dasar papannya, kemudian bingkainya."

Pengurus Wu Xiao yang mendengarnya dalam hati mau tidak mau tertawa dingin.

Coba lihat nona Shiyi, lembut dan sopan, murah hati dan lapang dada, kalau berbicara tidak menyinggung hati orang, itu baru namanya bertindak cantik. Mana seperti satu orang, berpikir kalau bisa membuat orang tertawa berarti pintar berbicara, dia belum tahu kalau orang yang pintar berbicara belum tentu mau berbicara, yang tidak pintar berbicara yang takut kalau orang lain tidak tahu dia pintar berbicara, pilipala mengatakan hal-hal yang tidak pada tempatnya. Ini ibaratnya botol yang setengah terisi air baru bisa berbunyi, botol yang terisi penuh pasti tidak berbunyi.... berpikir Da Taitai menyukainya, jadi merasa dirinya seperti nona sah!

"Tepat sekali perkataan ini." Wajahnya penuh dengan senyuman sama seperti Shiyi Niang, "Para pembuat kayu ini adalah yang paling mampu di keluarga Hangzhou, di rumah juga ada sisa stok, hanyalah tidak terlalu cocok dengan permintaan kita. Kalau sampai tidak ada, pakai yang terbaik saja, ambil beberapa disesuaikan, juga hampir sama."

Wu Niang melihat sekilas ke arah pengurus Wu Xiao dengan pandangan mencela, dalam hatinya sedikit tersentak, tahu kalau dirinya sudah berbicara terlalu banyak.

Pikir-pikir lagi dalam hatinya menjadi kesal.

Dasar para pelayan setan, hanya mengandalkan pengaruh nyonya besar, bahkan seorang nona pun tidak dipandang.... tetapi semuanya ini karena dirinya bukan anak kandung nyonya besar.... sewaktu Yuan Niang masih di rumah, umurnya walaupun masih kecil, ada hal-hal yang masih dia ingat dengan sangat jelas.

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang