Bab 86. Menikah (3)

120 17 6
                                    

"Menerima mandat dari langit. Kaisar bertitah. Negara memikirkan perolehan kejayaan sejak dari awal mula, meninggikan mereka yang telah berjasa. Abdi pejabat membantu negara mencapai kesuksesan, layak untuk diberikan anugerah bangsawan. Aturan besar yang menyemangati, yang konsisten dari zaman dahulu hingga sekarang. Bangsawan Yongping, jenderal besar Xu Lingyi yang mengadakan ekspedisi ke barat bertugas bertahun-tahun, setia dan penuh semangat, rajin dan berprestasi, layak disebut abdi bertalenta cemerlang, tidak mengecewakan keluarga yang mempercayainya, diberi tambahan anugerah tingkat dua dan kenaikan pangkat menjadi Pembimbing Agung Putra Mahkota. Istri pertama marga Luo, saling mendukung suami mempertahankan keharmonisan, patut menjadi panutan keluarga, diberi gelar anumerta Nyonya bangsawan Zhenshun. Istri kedua marga Luo, karakternya lemah lembut dan baik hati, hatinya bijaksana dan berhati-hati, dianugerahkan Nyonya tingkat satu..."

Shiyi Niang tengkurap di tanah dengan diam, tetapi pikirannya dengan cepat terbang memutar.

Posisi jabatan tertinggi di Dazhou adalah Sangong Sangu*, Sangong adalah sistem pangkat nomor satu, Sangu adalah sistem pangkat nomor dua... bukan sekaligus menganugerahkan titel Sangong Sangu melainkan menganugerahkan jabatan Pembimbing Putra Mahkota... bisa tidak dijabarkan sebagai berikut, Baginda Raja masih ingin memakai Xu Lingyi — kalau menganugerahkan titel Sangong, ketika terjadi peperangan lagi, Xu Lingyi sudah tidak boleh memimpin pasukan dan pergi berperang. Lagipula, kalau memberikan anugerah tertinggi, kelak penerus tahta harus memberikan hadiah apa lagi kepada Xu Lingyi...

* 三公三孤 adalah tiga jabatan untuk membantu putra mahkota dan para pangeran: guru, pembimbing dan pelindung. Jabatan ini paling tinggi tetapi tidak terlibat dalam urusan negara. Xu Lingyi tidak dianugerahkan ketiga titel ini sekaligus, hanya salah satu sehingga pangkatnya masih bukan paling tinggi tapi sudah termasuk yang tertinggi.

Mau tidak mau dia jadi menghembuskan nafas yang sangat panjang.

Sekarang, keamanan keluarga Xu adalah yang paling utama!

Hukuman pemerintahan feodal yang melibatkan keluarga dan generasi bukanlah hal main-main.

Sedangkan menganugerahkan titel kepada Yuan Niang dan dirinya... takutnya itu adalah kompensasi karena tidak menganugerahkan titel yang layak kepada Xu Lingyi bukan?

Shiyi Niang tidak sempat memikirkannya lebih detil.

Setelah berterima kasih, hadiah dari Permaisuri Raja sudah tiba.

Kali ini untuk dirinya. Sepasang tusukan rambut berbentuk bunga dari batu permata, empat rol kain satin dari istana bertuliskan 'Semua berjalan sesuai harapan', 'kaya dan terhormat bagaikan bunga yang mekar', 'setiap tahun ada berkat', 'lukisan anak-anak berlari bermain'.

Mengantar pergi kasim dari Permaisuri Raja. Hadiah dari Ibu Suri tiba.

Juga untuknya. Sebuah cermin perunggu, diukir tulisan 'setia, tegar, tulus dari generasi ke generasi', sebuah penggaris perunggu, diukir tulisan [peringatan wanita].

Semua orang di keluarga Xu untuk ketiga kalinya berlutut dan berterima kasih.

Kasim tersebut tertawa dan berkata kepada Shiyi Niang: "Cermin untuk menguji, penggaris untuk memperingati. Nyonya harus mengingat ajaran dari Ibu Suri."

Sendiri masuk menikah ke keluarga Xu sebenarnya sudah menampar wajah Ibu Suri, hanya memberikan dia sebuah cermin dan penggaris itu sudah sangat memberinya muka.

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang