Bab 63. Menikahkan Anak Perempuan (2)

65 18 1
                                    

Da Taitai turun dari kereta dengan terburu-buru, Bibi Hang yang menyambut di depan pintu Chuihua melihat wajahnya yang pucat pasi, matanya yang berkaca-kaca, tahu kondisi Yuan Niang kurang baik. Sambil mengikuti Da Taitai masuk ke dalam kediaman, sambil memberitahunya dengan buru-buru: "Dari kediaman bangsawan Zhongqin datang dua bibi, katanya mengundang Nona Wu, Nona Shi dan Nona Shiyi ke kediaman bangsawan Zhongqin lima hari lagi untuk menikmati musim semi."

Da Taitai menghentikan langkahnya mendadak, Bibi Hang hampir saja menabrak badannya.

"Keluarga Gan dari kediaman bangsawan Zhongqin?" Pandangan Da Taitai tajam dan ganas, "Menikmati musim semi?"

Bibi Hang buru-buru menganggukkan kepalanya: "Diutus oleh Nona Qi keluarga Gan, mengundang dengan sangat tulus, Da Nainai sudah menerima undangannya."

"Dimana Da Nainai?" Suara Da Taitai sedikit tajam.

"Di ruang utama." Bibi Hang buru-buru tertawa dengan hangat, "Sebelumnya Da Nainai sudah menyusun daftar mahar para nona, sedang bersiap-siap menunggu nyonya kembali untuk berdiskusi barang apa saja yang harus dibeli!"

Da Taitai menganggukkan kepalanya, berjalan cepat masuk ke ruang.

Da Nainai langsung datang menyambut: "Ibu, Dagu Nainai..."

Air mata di ujung mata Da Taitai sudah mengalir lagi: "Hanya peringatan palsu!" Tidak ingin berdiskusi masalah ini lebih lanjut.

"Baguslah kalau begitu." Da Nainai merasa gembira, "Di maharku masih ada dua buah daun Heshouwu berumur ratusan tahun, bagaimana kalau kirim ke Dagu Nainai untuk menutrisi badannya?"

Da Taitai berpikir sejenak, kemudian berkata: "Baik juga. Barang bagus seperti itu saya juga tidak bisa mendapatkannya dalam waktu dekat."

Dagu Nainai menyuruh Bibi Hang pergi mengambilnya, sendiri memapah Da Taitai duduk di kursi bata dekat jendela di aula tengah ruang sisi barat, kemudian menerima teh dari pelayan, dan memberikannya langsung kepada Da Taitai.

Da Taitai menyesapnya seteguk, berkata: "Dimana Da Laoye?"

Da Nainai tertawa berkata: "Sudah ditarik teman sekolahnya pergi minum anggur. Masih berpesan kepada pelayan penjaga pintu luar untuk membuka pintu bagi orang tua ini nanti malam."

Wajah Da Taitai jadi pucat, cawan teh di tangannya jadi bergetar.

Da Nainai langsung menahan nafas menenangkan batinnya, tidak berani berkata apa-apa.

Beberapa saat kemudian, wajah Da Taitai baru perlahan-lahan rileks kembali.

"Saya dengar Nona Qi keluarga Gan dari kediaman bangsawan Zhongqin memberi undangan kepada Wu Niang dan lainnya, ingin mengundang mereka pergi menikmati musim semi?"

Da Nainai buru-buru mengiyakan sekali, tertawa berkata: "Sedang menunggu ibu pulang untuk memutuskan!"

"Biarkan mereka pergi saja." Ekspresi Da Taitai datar, tiba-tiba merubah topik pembicaraan, "Saya menyuruh kamu untuk menyusun mahar sudah sampai mana?"

Da Nainai mengeluarkan sebuah daftar tebal dari lengan bajunya: "Ini saya susun ketika sedang waktu luang, bagaimana menurut ibu?"

Da Taitai melihatnya dengan sangat teliti. Tetapi, baru melihat beberapa baris, sudah ada pelayan kecil yang datang melapor: "Da Taitai, Da Laoye mengutus orang pulang untuk bertanya kalau nyonya sudah pulang belum. Kalau sudah pulang, hendak bertanya bagaimana kondisi Dagu Nainai?"

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang