Bab 75. Bulan Empat (3)

87 12 1
                                    

Wu Niang yang mendengarnya wajahnya sampai merah padam: "Kamu tahunya main saja!"

Qi Niang tertawa xixi.

Mereka mengobrol dan bercanda, Shiyi Niang akhirnya menyelesaikan memperbaiki rok Qi Niang.

"Kamu coba."

Qi Niang jadi melompat, pelayan di samping dia Mufu buru-buru maju untuk melayaninya berganti baju.

"Bagus, bagus!" Dia tersenyum-senyum memandang roknya, "Dengan menambah jahitan di pinggirnya, ternyata jadi lebih cantik."

Rok Shiyi Niang yang dia pakai sedikit kepanjangan, Shiyi Niang jadi memotong roknya selebar empat cun, mencari sebuah kain yang sama warna dengan gaunnya kemudian menjahit kelim di pinggir roknya.

"Di jalan sudah tertahan tiga hari, semua pakaian yang dibawa sudah ditukar semuanya." Dia naik kembali ke kursi bata, "Setelah mandi, mengganti baju yang bersih, benar-benar nyaman aah!"

Shiyi Niang yang melihat dia merasa puas, jadi tertawa dan menyimpan peralatan menjahitnya.

Ada pelayan kecil berjalan masuk dan bertanya: "Makanan Nona Qi mau disusun dimana?"

Qi Niang tertawa: "Susun disini saja!"

Dongqing dan lainnya maju ke depan dan membersihkan meja di atas kursi bata, para pelayan membawa makanan masuk ke dalam.

Selesai makan, kakak adik bertiga berkumpul di meja kursi bata untuk minum teh.

Qi Niang menceritakan situasi ketika pergi ke pertemuan kuil: "... melemparkan diri ke tanah dan menghembuskan nafas sekali, obor di tangan langsung menyala... masih bisa memasukkan obor itu ke dalam mulut..." Nada suaranya sangat terpesona.

Wu Niang dan Shiyi Niang mendengar cerita dia sampai setengah hari, Er Taitai sudah mau pulang, mengutus orang untuk memanggil Qi Niang, Qi Niang malahan ingin tinggal untuk bermalam di tempat Shiyi Niang: "... sekalian mengantar Kakak Wu."

Er Taitai begitu mendengarnya langsung menghampiri.

Melihat tempat Shiyi Niang ini diatur dengan bersih dan sederhana tetapi berkelas, para pelayan juga cukup cekatan dan kelihatannya sangat mengerti etiket, setelah meninggalkan pelayan kepercayaannya Bibi Yu untuk menjaga Qi Niang, barulah dia bersama putra, menantu pria, menantu wanita, dan putrinya pulang ke Laojuntang Hutong.

Qi Niang bagaikan kuda yang dilepas kekangnya, gembira bukan main.

Tepat sekali Da Nainai kembali, Qi Niang ribut hendak pergi bertanya kepada Da Nainai mengenai  perihal merapikan ranjang pengantin.

Shiyi Niang melihat semangatnya yang tidak ada lawannya, jadi tertawa dan menemani dia pergi ke tempat Da Nainai.

Keluar dari pintu, ketika melewati aula utama, kebetulan melihat Da Nainai pergi ke tempat Da Taitai untuk melapor perihal ini, Qi Niang jadi menarik Shiyi Niang untuk ikut mendengarkan.

"... ibu besan dan tuan besan tidak datang, katanya di rumah sedang sibuk mengurus panen, jadi tidak bisa datang. Yang datang adalah paman tetua, membawa seorang abang sepupu kedua. Pakaian mereka berdua cukup terhormat, tetapi gerak gerik dan pembawaannya tetapi sedikit waspada, kelihatan bukan orang-orang yang terbiasa bersosialisasi. Selain itu masih ada seorang bibi, kalau berbicara luwes dan cerdik, hanya dalam mengeluarkan uang sangat sedikit."

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang