Bab 53. Pembicaraan Malam Hari

333 35 9
                                    

Mata phoenix Xu Lingyi terangkat. Dia tidak marah tetapi sikapnya berkuasa, membuat Tai Furen terkejut sesaat tidak bisa berkata-kata.

"Sedangkan mengenai lamaran ke keluarga Jiang," Dia perlahan duduk kembali, bergumam, "Mohon ibu mempertimbangkannya kembali."

Tai Furen jadi tersadar kembali. Dia perlahan menarik nafas, tertawa dengan pahit: "Saya tahu hatimu kurang senang. Tetapi saya juga ada pertimbanganku sendiri. Waktu itu Yuan Niang terlihat begitu bersemangat, kamu juga tidak mau mengalah, diluar juga penuh dengan tamu terhormat, kalau saya tidak menyetujuinya, siapa yang tahu bisa timbul keributan seperti apa! Lagipula, semua anggota keluarga Jiang sangatlah terhormat, malah pernah mempunyai dua orang menjabat sebagai guru kaisar, tidak sedikit rakyat jelata yang menghormati mereka. Takutnya malahan mereka yang tidak mau menjalin hubungan ini dengan kita. Saya juga berpikir, kalaupun saya pergi melamar, keluarga Jiang setuju atau tidak itu juga kan belum tentu. Lebih baik setuju dulu saja, nanti baru diputuskan." Selesai berbicara, dia menghela nafas, "Keluarga Jiang sangat bermoral dan beretiket tinggi, juga berpandangan luas. Kalau mau dibilang, pilihan Yuan Niang sangatlah bagus. Lagipula, ayahmu dulu pernah berkata. Menikahi istri harus menikahi seorang yang bijak dan mampu. Sekarang ini para gadis dari keluarga terpelajar rata-rata pintar dan elegan, juga bisa menjaga karakternya dan bersikap bermoral, dengan demikian baru tidak ditertawakan orang-orang, sampai perlu tiga kali pergi melamar kakak ipar kamu untuk Kakak keduamu." Teringat anaknya yang meninggal karena sakit, mata Tai Furen mulai memerah, "Kamu juga sudah lihat. Er Sao kamu itu sungguh tepat seperti perkataan ayahmu — melakukan semua tugas seorang wanita, jujur dan murah hati; ketika kakak keduamu meninggal karena sakit, dia masih bisa tetap tunduk kepada semua aturan. Semua ini karena didikan dari keluarga wanita. Kalau Zhun Ke bisa menikah gadis Jiangshi, saya pasti sangatlah gembira."

Mendengar ibunya mengungkit kakaknya yang meninggal karena sakit, wajah Xu Lingyi jadi mengendur banyak. Dia berkata dengan tenang: "Ibu takut gara-gara hal ini bisa membuat baginda raja menjadi tidak senang hati!"

"Benar." Wajah Tai Furen terlihat sedikit terlihat muram, "Baginda raja dan permaisuri menikah, permaisuri melahirkan pangeran San; kamu meredakan suku Miao dahulu, kemudian meredakan Beijiang, berdiri tegak waktu kesulitan dan mendapat banyak jasa; rumah kita saat ini seperti bunga mekar di sumpit brokat, minyak meletup-letup di api besar. Bagaimana saya tidak takut! Hati baginda raja tidak tenang, takutnya ada orang yang berniat busuk berbicara tidak baik di depan raja, masalah kecil dibesar-besarkan, dan melibatkan permaisuri...." Sambil berkata, matanya berkilat memandang putranya, "Sekarang ini kita tidak boleh salah langkah sedikitpun. Hanya menunggu...." sambil berkata, menunjuk ke atas langit, "pokoknya waktu sekarang ini harus menyingkirkan segala situasi yang tidak baik!"

"Ibu. Bulan purnama pertanda akan tidak sempurna, air penuh pertanda akan tumpah." Wajah Xu Lingyi terlihat tenang, "Di dunia ini, mana ada yang abadi. Tetapi jangan jadi tidak makan karena takut tersedak, jangan sampai takut karena memikirkan tindakan orang lain jadi tidak berani berbuat apapun juga!"

Tai Furen sedikit tertegun: "Maksudmu...."

Xu Lingyi menganggukkan kepalanya:'"Saya tidak setuju akan pertunangan dengan keluarga Jiang ini, bukan karena takut raja dalam hati muncul kecurigaan, juga bukan karena takut keluarga Jiang tidak setuju. Toh saya sudah memilih memikul beban mengangkat kehormatan keluarga ini, kalau bahkan sampai tidak bisa mencarikan seorang istri yang terpelajar beretiket, terhormat dan berbudi luhur untuk putra sendiri, apalagi yang harus dibicarakan? Lebih baik duduk diam-diam mengandalkan nama baik keluarga melewati hari-hari saja, untuk apa pergi mendamaikan suku Miao, Beijiang pergi bersinggungan hidup mati dengan seseorang!" Sambil berkata, dahinya sedikit berkerut, "Yang saya pikirkan hanyalah Zhun Ke masih terlalu kecil, sekarang pergi melamar, hanya bisa memilih yang seumuran. Anak masih kecil, sifatnya belum ketahuan. Sekarang sepertinya bagus, setelah besar belum tahu bagaimana lagi. Contoh seperti begini sudah sangat banyak."

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang