Bab 68. Lulusan Ujian Istana (1)

59 16 1
                                    

Di hari kedua adalah upacara peletakkan Yuan Niang ke dalam peti mati, berdasarkan aturan, keluarga Luo seharusnya mengirim ke ruang duka tiga hewan kurban di altar persembahan dan membakar uang kertas untuk Yuan Niang, siapa sangka begitu bangun pagi Da Taitai sudah muntah-muntah sampai satu badan, Da Laoye begitu syok sampai wajahnya pucat pasi, langsung mengutus orang pergi memanggil tabib. Luo Zhenxing begitu mengetahuinya buru-buru datang menjenguk orang sakit. Da Taitai takut menunda waktu upacara Yuan Niang, jadi mendesak putranya supaya cepat pergi: "... di rumah ada Bibi Xu, juga ada ayahmu dan Liu Yiniang, untuk apa kamu kuatir?"

Luo Zhenxing agak ragu.

Da Taitai berkata ingin menyuruh Shiyi Niang tinggal juga: "Adikmu selama ini selalu tenang, kamu seharusnya tidak kuatir lagi kan?"

Baru berkata, dari keluarga kedua sudah datang San Ye Luo Zhenda dan Si Guye Yu Yiqing, San Nainai, Si Niang serta Qi Niang.

"Cepat pergi!" Da Taitai berkata, "Saya tidak apa-apa. Hanya terkena flu saja. Jangan sampai semua orang menunggumu."

Luo Zhenxing berpikir-pikir, kemudian menitip pesan kepada Shiyi Niang sebentar, barulah pergi ke ruang kamar depan.

Qian Ming sudah mengobrol gembira dengan Yu Yiqing. Luo Zhenda yang baru berumur dua puluh tahun hanyalah seorang calon ujian propinsi, Luo Zhensheng malahan bukan calon ujian propinsi, mereka berdua berdiri sambil mengiyakan segala hal, tentu saja tidak berani berkata satu kalimat pun. Melihat Luo Zhenxing datang, Yu Yiqing jadi tertawa bertanya tentang masalah ujiannya.

Luo Zhenxing merasa ujiannya cukup bagus, tetapi masalah seperti ini tidak bisa berdasarkan perasaan saja jadi bisa lulus, tidak berani membual, hanya bergumam beberapa kata basa basi, kemudian memanggil pelayan pria kecil pergi ke pintu untuk menunggu: "Coba lihat mengapa Wu Ye dan Liu Ye masih belum datang?"

"Dua anak laki ini, tahunya hanya main." Yu Yiqing badannya tidak tinggi, tetapi rupanya tampan dan terpelajar, matanya yang tidak besar terang bercahaya, terlihat bersemangat.

Qian Ming tertawa berkata: "Umur mereka masih kecil, memang masih waktunya suka bermain kok!"

Yu Yiqing tertawa, baru saja hendak berkata sesuatu, di luar terdengar suara anak kecil yang terengah-engah: "Memang Wu Jiefu (abang ipar) baik, tidak seperti Si Jiefu, setiap saat selalu bersikap seperti orang dewasa."

Semua orang memandang ke arah tersebut, selain Wu Ye Luo Zhenkai memangnya bisa siapa lagi?

Yu Yiqing jadi tertawa haha: "Saya memang orang dewasa, sejak kapan berpura-pura."

Luo Zhenkai membulatkan pipinya masih hendak berkata sesuatu, Luo Zhenyu sudah menarik baju abangnya: "Ibu berkata kamu harus mendengar kata Da Ge kalau keluar rumah." Dia begitu kesalnya jadi terus memelototi adiknya.

Luo Zhenxing melihat hal tersebut jadi berkata: "Kalau semua orang sudah hadir, kita cepat pergi kesitu saja!"

Semua orang menyimpan wajah tawanya, bersama Luo Zhenxing pergi ke rumah keluarga Xu.

Pintu depan kediaman Xu penuh dengan hamparan putih, orang lalu lalang, di sepanjang jalan depan hanya kereta kuda berwarna hitam dengan atap rata dan tirai hijau bermotif naga Chi berwarna perak serta tali pita sulaman milik pejabat tingkat tiga ke atas yang boleh diam disitu.

Qian Ming berdecak: "Semua pejabat tinggi di Yanjing datang kesini ya?"

Yu Yiqing yang melihatnya juga menjadi sedikit antusias: "Sepertinya Hou Ye hanya lebih tua setahun dariku."

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang