"Tidak perlu, tidak perlu." Diluar paviliun perjamuan terdengar suara tawa bibi Du, "Nona Qiao baru saja melihat lentera, jadi jalannya agak lambat. Ini baru datang!"
Mengikuti suaranya, seorang gadis dengan tampang tertegun berjalan masuk.
Kulit yang putih bersih, perawakannya yang lembut cantik, kalau bukan Qiao Lianfang memangnya siapa lagi.
"Lianfang!" Nyonya Qiao wajahnya tidak terlalu kuatir, "Perjamuan sudah akan dimulai, kamu pergi kemana? Cepat duduk bersama saudarimu!" Kemudian seperti sudah melihat sesuatu, ekspresi wajahnya berubah, pandangan matanya jadi keheranan, wajahnya jadi sedikit ganjil, "Lianfang, mengapa kamu menukar...."
"Sudah, sudah." Tai Furen tiba-tiba membuka suara memotong perkataan nyonya Qiao, "Orangnya sudah datang sudah bagus. Nyonya Qiao tidak perlu banyak berkata lagi." Kemudian tertawa kepada Lianfang, "Sini, duduk disampingku, jangan sampai kamu dicerewetin tantemu."
Semua orang jadi tertegun.
Tidak disangka Qiao Lianfang bisa mendapat simpati dari Tai Furen.
Ada yang terlihat kagum, ada yang terlihat cemburu, ada yang kaget, ada yang keheranan, sebentar saja sudah menjadi pusat perhatian semua orang.... Qiao Lianfang sendiri juga tidak terpikir, wajahnya terlihat kaget, melihat ke arah Tai Furen sesaat tidak tahu harus berkata apa.
Di mata nyonya Qiao muncul kegembiraan, buru-buru memdorong Lianfang ke samping: "Masih tidak cepat pergi temani Tai Furen."
Qiao Lianfang didorong oleh nyonya Qiao sampai sedikit terhuyung-huyung, wajahnya terlihat sedikit kebingungan sambil berkata "oh" sekali, kemudian berjalan ke samping Tai Furen.
Dibawah cahaya lentera, Shiyi Niang menemukan kalau rok yang dikenakan Qiao Lianfang warnanya lebih gelap dibanding orang-orang lainnya....
Dia seperti tenggelam dalam pikirannya.
San Furen akhirnya tersadar kembali, buru-buru menambahkan sebuah kursi brokat diantara Tai Furen dan nyonya Huang, dia tidak tahan untuk tidak melihat Qiao Lianfang sekali.
Qiao Lianfang seperti anak kecil berada diantara dua orang tua.
Tai Furen terlihat puas dan menganggukkan kepalanya, tertawa berkata: "Mulai saja jamuan ya! Waktu sudah malam, sebentar semua orang masih akan melihat kembang api!" Selesai berkata, dia bangkit berdiri mengangkat cawan anggur: "Disini semuanya adalah tamu yang langka, saya menyulang semuanya cawan ini dulu." Sambil berkata, dia mengangkat cawan anggurnya kemudian meminumnya dalam sekali teguk.
Para nyonya serentak menjawabnya, sambil mengangkat cawan anggur mereka. Beberapa menantu juga ikut mengangkat cawan anggur, para nona mengangkat cawan teh sebagai simbol. Tai Furen tertawa he he kemudian mengangkat sumpit.
Semua orang mengangkat sumpit, jamuan dimulai.
Nona Tang dan nona Lin yang ada di meja sebelah mengobrol: "Menurutmu, tadi Lianfang pergi kemana?"
Di meja Shiyi Niang mendengarnya dengan sangat jelas.
Nona Lin tertawa berkata: "Bukankah tadi dibilang pergi melihat lentera?"
Nona Tang tertawa sangat rendah, pandangan matanya terlihat merendahkan: "Lentera merah yang bulat, untuk apa dilihat? Rumah siapa yang tidak menggantungnya di bawah kanopi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her Tactics
Historical FictionJudul drama : 錦心似玉 Jin Xin Si Yu / The Sword and The Brocade Judul novel : 庶女攻略 Shu Nu Gong Lue/ A Concubine Daughter and Her Tactics Penulis : 吱吱 / Zhi Zhi Total Bab : 754 bab Progress : mulai 5 maret 2021 Start again : 27 nov 2023 Sinopsis : Anak...