Bab 47. Suara Yang Tersisa (1)

206 27 3
                                    

Senyum di wajah Wen Yiniang perlahan menghilang, berganti menjadi agak serius.

Nona Shiyi ini, umurnya masih muda, dua kali bertemu dengannya kelihatannya sangat penurut dan polos sekali, tidak disangka ternyata gadis yang tidak mudah dihadapi!

Berpikir sampai sini, mau tidak mau dia menjadi harus lebih menahan diri.

Yuan Niang tidak mungkin tanpa sebab menarik kesini adiknya yang baru diketemuinya beberapa kali untuk mengobrol, bibi Tao juga tidak mungkin tanpa sebab berjaga di pintu depan hanya mengizinkan orang masuk tidak mengizinkan siapapun keluar.... ada lagi Hou Ye. Pelayan pria kecil bilang sudah dari tadi pulang ke rumah. Pas juga di ruang utama atas perintah Yuan Niang sedang disemprot obat hama. Zhun Ke sudah dari tadi digendong ke kamar Tai Furen bermain bersama Zhen Jier. Para pelayan dan bibi menghilang. Tempat Qin Yiniang tidak ada orang. Sedangkan "Banyue Pan", kedua nona keluarga Gan dan seorang nona keluarga Luo sedang bermain layang-layang di tengah jalan. Hou Ye hendak pulang ke tempatnya juga tidak bisa.

Kediaman yang begitu besar, ternyata sulit menemukan Hou Ye!

Dia pikir-pikir lagi, pekarangan kecil di aula Dianchun tadinya merupakan ruang baca Hou Ye.... karena itu baru datang kesini mencarinya.

Tetapi sekarang si Shiyi Niang ini begitu besar nyalinya berani menghalangi disini, masakan Hou Ye dan Yuan Niang ada didalam?

Kalau memang begitu, memangnya apa yang tidak bisa dikatakan, sampai menghalangi dirinya masuk?

Semakin dipikirkan dirinya semakin tidak tenang.

Siapapun tidak berani berkata dirinya tidak pernah melakukan hal yang tidak sesuai dengan kemauan Hou Ye.... selama ini Hou Ye selalu menghormati Yuan Niang, semua urusan pekarangan dalam diserahkan kepada Yuan Niang untuk diurus, Yuan Niang kelihatannya lembut dan baik hati, tetapi begitu naik darah dia tidak akan mengampuni orang tersebut. Lebih baik tunggu nanti malam saja baru mencari Hou Ye.... jadi kalau ada masalah bisa dikecilkan atau dihilangkan sekaligus....

Setelah mengambil keputusan, Wen Yiniang buru-buru mengganti ekspresi wajahnya menjadi senyuman hangat: "Coba lihat, begitu besar perhatian saya sampai jadi kacau dan sembrono. Saya hanya kuatir kepada nona besan saja...."

Yang artinya semua perkataan dan tingkah laku sebelumnya karena dia terlalu perhatian kepada Yuan Niang!

Benar atau tidak, Shiyi Niang tidak terlalu peduli dengan kesalah pahaman ini, yang penting asal dia bisa menahan Wen Yiniang di luar itu sudah bagus!

Melihat Wen Yiniang sudah tidak bersikeras, Shiyi Niang memutuskan untuk berkata beberapa kata yang menyenangkan hati Wen Yiniang.

Tetapi belum juga dia sempat membuka mulut, di pintu pekarangan sudah terdengar suara bibi Tao: "Tai Furen sudah datang!"

Keduanya jadi menoleh melihat ke arah ruang tengah.

Terlihat Tai Furen muncul dari samping batu gunung palsu bersama Wu Furen dan bibi Tao satu di kiri satu di kanan sedang memapah dia.

Melihat Shiyi Niang dan Wen Yiniang berdiri di bawah kanopi di depan pintu ruang utama, di wajah Tai Furen terlihat sedikit terkejut.

Keduanya buru-buru maju memberi hormat kepada Tai Furen.

"Bangun, bangun!" Tai Furen tersenyum-senyum melihat mereka, "Mengapa berdiri disini?"

Wen Yiniang berdiri memandang Shiyi Niang, wajahnya menggambarkan "saya juga kurang tahu, harus bertanya kepada Shiyi Niang".

Wajah Shiyi Niang penuh dengan kekuatiran: "Menjawab Tai Furen, kakak tiba-tiba berkata tidak enak badan, hendak sendirian menenangkan diri. Kami lihat wajah kakak kurang bagus, dalam hati jadi takut, karena tidak bisa mengambil keputusan, jadi memohon Tai Furen datang kesini."

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang