Bab 30. Kakak (3)

161 30 3
                                    

Yuanniang dan Da Taitai langsung merasa sedih, di dalam ruangan suasana jadi berubah.

Zhun Ke melongokkan kepalanya dari dekapan ibunya, mata besarnya yang jernih tanpa ada kepura-puraan melihat Da Taitai dengan heran, seperti tidak mengerti mengapa nenek luar tiba-tiba menangis dengan tanpa alasan?

Mata Wu Niang memutar sebentar, kemudian mengeluarkan sapu tangan dan maju menyeka air mata Da Taitai: "Hari ini ibu dan anak berkumpul kembali, ini merupakan hal berbahagia, mengapa ibu malahan jadi bersedih!"

Da Taitai yang mendengarnya jadi tertawa dibalik air mata, menerima sapu tangan tersebut dan menyeka ujung matanya: "Coba lihat, semakin tua semakin tidak tahu keadaan."

Muka tawa itu, masih sedikit dipaksakan.

Ujung mata Yuanniang masih terlihat kristal bening: "Ibu berada di tempat putri! Mana perlu begitu banyak pertimbangan."

Da Taitai menganggukkan kepalanya.

Ada pelayan yang masuk membawa air untuk Da Taitai dan Yuanniang membersihkan muka.

Disamping Yuanniang ada yang melayani, sedangkan di samping Da Taitai ada Shiyi Niang yang memegang baskom air, Wu Niang membantunya melipat lengan baju dan membuka perhiasannya.

Setelah mencuci muka, Yuanniang memberi perintah kepada pelayan: "Ambilkan bedak yang waktu itu diberikan oleh Ratu."

Pelayan tersebut menjawab "ya", dengan cepat mengambil sebuah kotak kecil dengan gambar motif bunga yang bermekaran.

"Ibu coba, ini barang dari departemen rumah tangga istana." Yuanniang tertawa, "Selama ini saya tidak memakai barang ini, jadi tidak tahu bagus atau tidak. Kalau memang ibu cocok memakainya, saya akan menyuruh orang mengirimnya ke ibu."

Pelayan kecil buru-buru memberikan cermin.

Da Taitai mengambil kotak bedak tersebut, dasar warna adalah kuning muda, dengan banyak garis biru langit, minimalis dan anggun.

"Memang benar barang departemen rumah tangga istana." Dia mengambil kotak tersebut dan bolak balik melihatnya baru kemudian membukanya perlahan.

Dalam sekejap tercium wangi bunga melati yang lembut, perlahan memenuhi ruangan, membuat orang yang menciumnya merasa bersemangat.

Shiyi Niang merasa tersentuh, jadi melihat ke arah kotak tersebut.

Didalam isi kotak tersebut berwarna kuning muda....

Dia tidak mengangkat alisnya.

Bedak jaman sekarang, didalamnya ditaruh sedikit dasar warna kuning yang dioles di wajah, sehingga bisa membuat kulit yang sudah kuning jadi bercahaya.... anak gadis keluarga Luo, semuanya menggunakan bedak berwarna putih, bukan hanya itu, merasa kalau semakin putih semakin baik.... ini merupakan dua hal yang sangat berbeda idenya.

Barang rumah tangga istana, memang jauh lebih bagus tidak hanya satu atau dua tingkat dibanding yang dijual di pasaran!

Sambil menghela nafas, Da Taitai sudah mengoleskan bedak ini ke muka.

Seperti perkiraan Shiyi Niang, bedak tersebut berwarna lembut, membuat Da Taitai langsung terlihat muda lima tahun.

Wu Niang disamping berdecak "ze ze", pandangan kagum terlihat di matanya. Bahkan bibi Xu juga wajahnya sangat tercengang.

Yuanning tersenyum, memberi perintah ke pelayan: "Kamu pergi ke agen Song, katakan padanya bedak yang waktu itu dihadiahkan oleh ratu lumayan bagus, suruh dia kirim beberapa kotak lagi kesini."

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang