Bab 102. Menjadi Biksuni (3)

143 14 1
                                    

Setelah Shiyi Niang memberi salam kepada Tai Furen, berkata dirinya hendak memilih beberapa orang dari tempat Yuan Niang untuk bekerja di tempatnya: "... kalau ibu setuju, beberapa hari ini sementara saya akan memilih orang-orang. Sampai saat itu ibu bantu saya untuk memutuskan lagi."

Pandangan Tai Furen kepadanya sangatlah lembut, tertawa berkata: "Memang sudah ditinggalkan untukmu untuk diurus. Kamu sendiri saja yang memutuskan."

Ketika sedang berbicara, Zhen Ji'er dan Zhun Ge sudah bangun.

Kedua anak tersebut memberi hormat kepada para tetua.

Zhun Ge bertanya kepada Tai Furen: "Hari ini kita jadi tidak pergi ke tempat Er Bomu?"

Shiyi Niang sedikit tidak menduganya, tidak tahu mengapa Zhun Ge bisa berkata seperti itu.

Tai Furen tertawa hehe bertanya kepadanya: "Kamu suka kesitu atau tidak?"

Zhun Ge tersenyum-senyum menganggukkan kepala: "Di tempat Er Bomu bisa makan bakpao manis."

Tai Furen jadi tertawa: "Kamu ingatnya cuma makan."

Zhun Ge berdiri di tempat tertawa.

Tai Furen berkata kepada Shiyi Niang: "... pendidikan Yizhen bagus. Qin Ge, Yu Ge, Jian Ge sebelum masuk sekolah, juga ikut dia belajar mengenal beberapa huruf. Sebelumnya hari terlalu panas, kemudian juga sibuk mengurus pernikahanmu, jadi membiarkan Zhun Ge di dalam ruangan. Kemarin Yizhen menguji pelajaran Qin Ge'er, anak ini begitu mendengarnya, jadi ingin ikut sekolah!" Di tengah nada suaranya muncul rasa syukur karena Zhun Ge bisa mengerti.

Tidak heran kemarin hari ketiga anak begitu hormat kepada Er Furen.

Diam-diam Shiyi Niang terkejut, di wajahnya terlihat heran: "Saya pernah dengar pendidikan Er Sao bagus, tetapi tidak mengira sampai bisa mengajar pelajaran pra sekolah untuk anak-anak." Sambil tertawa memandang ke Zhen Ji'er, "Pendidikan Zhen Ji'er juga ikut belajar dengan Er Furen ya!"

Tai Furen tertawa menganggukkan kepalanya: "Yizhen semuanya bisa. Katanya jari Zhen Ji'er panjang, karena itu sengaja mengajari dia bermain musik. Sekarang susah bisa memainkan beberapa lagu."

Pandangan Shiyi Niang jadi jatuh ke tangan Zhen Ji'er.

Ternyata benar, kesepuluh jarinya panjang langsing, tulang jarinya jelas, tidak seperti nona yang dibesarkan di kedalaman kediaman yang tangan lembut seperti tidak bertulang, melainkan terlihat kuat.

Zhen Ji'er melihat Shiyi Niang melihatnya, sedikit malu-malu sambil mengepal tangannya: "Tanganku tidak cantik..."

Shiyi Niang tertawa berkata: "Tangan yang bersungguh-sungguh paling cantik."

Zhen Ji'er tertegun.
Maranya
Shiyi Niang sudah tertawa berkata: "Kalau tidak sering latihan, jari tangan mana bisa bergerak, kalau tidak bergerak, bagaimana bisa memainkan lagu yang enak."

Zhen Ji'er tersenyum, wajahnya terlihat sedikit memerah, sangatlah cantik.

Ujung bibir shiyi Niang sedikit terangkat.

Zhen Ji'er bukan semacam wanita cantik tradisional yang badannya seperti pohon willow, wajahnya seperti bulan, melainkan matanya jernih, tenang dan acuh tak acuh, ada semacam aura wanita bangsawan yang bebesar hati. Boleh dibilang, sedikit mirip Er Furen... sangat jauh berbeda dengan Wen Yiniang!

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang