Bab 8. Hutan

218 41 0
                                    

Ujung bibir Da Taitai ada sedikit tertarik seperti tersenyum: "Anak itu, cukup bagus dalam melakukan sesuatu. Bertanya kepadanya mana yang bagus, dia tetap melihat ke kiri dan kanan dahulu, merasa yang ini bagus, yang itu juga bagus! Walaupun tidak bagus, dia juga bisa memilih yang terbagus dibanding semuanya." Sambil berkata, ekspresinya langsung lurus, dengan suara tinggi memanggil Luoqiao masuk. Bertanya: "Lianqiao sudah pulang belum?"

Luoqiao tertawa: "Baru pulang, katanya si Diqin dari tempat Si Ye dan beberapa pelayan kecil memanggang kentang, jadi menyuruh dia tinggal, pulangnya jadi kemalaman." Sambil berkata, berhenti sebentar, kemudian berkata lagi: "Lianqiao juga membawakan kita beberapa untuk dicoba. Kalau tidak, saya ambilkan beberapa buah untuk nyonya."

"Memangnya itu barang bagus!" Tidak menunggu Da Taitai, pengurus Wu Xiao sudah tertawa berkata, "Hati-hati mencerna makanan."

Da Taitai juga menganggukkan kepalanya: "Kalian makan saja, kalau makan makanan itu hatinya suka gelisah." Terus memerintah dia lagi, "Pelayan kecil yang pergi mengirim barang bersama Lianqiao ke tempat Si Ye namanya siapa?"

"Namanya Dujuan."

"Kamu coba tanya dia, setelah dari tempat Si Ye, Lianqiao masih pergi kemana?"

Luoqiao tertegun.

Wajah Da Taitai tidak berubah: "Kalau kamu tidak bisa bertanya dengan baik, katakan kepada saya, saya suruh orang lain yang pergi bertanya!"

Luoqiao langsung merasa dingin, tertawa berkata: "Da Taitai tenang saja, saya sudah tahu harus bagaimana berbuat!"

Baru saja dia berjalan beberapa langkah, Da Taitai memanggilnya lagi "kembali".

Luoqiao dengan hormat berdiri, tangan di samping.

Da Taitai mengambil teh dan perlahan meminumnya.

Pengurus Wu Xiao bangkit berdiri, tertawa berkata: "Udara beberapa hari ini dinginnya tidak wajar, saya pergi merebus teh baru lagi." Selesai berbicara, dengan cepat keluar dari ruangan dalam, melihat di luar tidak ada orang, jadi menempelkan telinganya ke tirai manik pembatas.

".... kamu.... paviliun Lüyun... lihat Shiyi Niang.... beberapa hari ini.... apa saja yang dia kerjakan.... bertemu siapa saja...."

Masih ada beberapa suara yang terputus-putus, kemudian, tidak mendengar apa-apa lagi.

Pengurus Wu berjalan keluar, kemudian menunjuk seorang pelayan kecil yang berdiri di depan pintu: "Kamu, cepat pergi rebus air buat teh panas untuk nyonya besar."

Pelayan kecil tersebut berlari cepat ke ruang teh yang berada di samping, merebus air dan membuat teh.

Pengurus Wu menerimanya, kemudian berjalan masuk lagi.

Kebetulan bertemu dengan Luoqiao yang berjalan keluar.

"Da Taitai berkata dia sudah sedikit kecapaian, bibi juga istirahat saja!"

Pengurus Wu Xiao menganggukkan kepalanya, tertawa berkata: "Saya duduk-duduk di luar sini saja. Hari ini bibi Xu tidak ada, jangan sampai nanti waktu Da Taitai bangun tidak ada orang yang melayani di samping. Kamu biarkan saja."

Luoqiao tertawa menanggukkan kepala dan berjalan pergi.

Pengurus Wu Xiao dengan berjinjit-jinjit berjalan ke tirai manik pembatas dan perlahan menyibakkan tirai tersebut dan mengintip ke dalam.

The Sword and The Brocade / A Concubine Daughter and Her TacticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang